JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Apple Developer Academy merayakan kelulusan 400 siswa di seluruhpenjuru Indonesia melalui acara virtual hari ini. Para lulusan ini merupakan bagian daritiga akademi yang berlokasi di Jakarta, Surabaya dan angkatan pertama yang lulus dariakademi berlokasi di Batam.
Acara virtual dihadiri oleh Wakil Presiden Apple untuk Lingkungan, Kebijakan dan InisiatifSosial, Lisa Jackson, Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, WakilGubernur Jawa Timur, Emil Dardak, Simon Soekarno, Konsul Jenderal untuk Indonesia diSan Francisco, dan juga Eko Cahyanto, Kepala BPSDMI KementerianPerindustrian mewakili Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita serta
pejabat senior lainnya dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian danKementerian Perindustrian.
“Para siswa lulusan Apple Developer Academy tahun ini telah menunjukkanketangguhan, kecerdasan dan tekad yang luar biasa, dalam beradaptasi dengan cara barubelajar secara langsung demi mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untukmengembangkan aplikasi iOS, dan berpartisipasi dalam ekonomi aplikasi yangberkembang dengan pesat, “ ungkap Lisa Jackson.
“Para lulusan ini meninggalkanakademi dengan ketrampilan yang penting yang dapat mereka gunakan untuk membuatdunia lebih baik, dan kita tidak sabra untuk melihat hal-hal luar biasa yang akan merekacapai.”
Dengan tantangan yang disebabkan oleh COVID-19, termasuk penutupan sementaralokasi akademi, para siswa harus dengan cepat beradaptasi dengan pembelajaran jarakjauh, berkolaborasi dengan satu sama lain namun di tempat yang terpisah. Banyakaplikasi yang dikembangkan dalam kurun waktu 10 bulan ini juga mencerminkan ‘newnormal,’ yang mencakup dari ketentuan pelayanan perawatan darurat, platform ecommerce, hingga pembelajaran jarak jauh yang interaktif.
Sebagai bagian dari acara virtual ini, empat kelompok developer siswa mendapatkankesempatan untuk mempresentasikan aplikasi mereka:
Aura, sebuah alat untuk pelayanan perawatan darurat dan de-stigmatisasi untuk orangIndonesia dengan epilepsi; Muara, sebuah pembelajaran jarak jauh yang interaktif untukMuseum Nasional Indonesia; Quipy, sebuah aplikasi yang mengelola invetaris, transaksipenjualan daring dan masukan konsumen melalui pintasan keyboard yang disesuaikan;dan Aksaraya, sebuah aplikasi yang fokus kepada preservasi skrip Jawa tradisional denganmenggunakan Apple Pencil dan iPad. Aura, Quipy dan Aksaraya tersedia hari ini di AppStore.
Beberapa siswa dari kelompok developer telah diundang ke Apple’s EntrepreneurDeveloper Camp for Women, dimana mereka akan mendapatkan kesempatan untukmemperoleh panduan personal setingkat kode dari para ahli dan engineer Apple,sekaligus bimbingan, inspirasi dan wawasan dari pimpinan tertinggi Apple.
Sejumlah 13lulusan akademi, sebagai pemenang beasiswa, juga sebelumnya telah menghadiri tigaedisi dari acara tahunan Apple, Worldwide Developer Conference.
Sejak 2017, lebih dari 450 siswa telah belajar di Apple Developer Academy di Indonesia,dengan 400 siswa terdaftar saat ini. Aplikasi untuk kelas tahun depan telah menarik minatdari 80 kota di seluruh Indonesia, termasuk peningkatan 100 persen jumlah pendaftarperempuan dibandingkan dengan jumlah pendaftar tahun lalu.
Dengan bekerjasama dengan institusi lokal terkemuka seperti BINUS University diJakarta, Universitas Ciputra di Surabaya dan Infinite Learning di Batam, Apple DeveloperAcademy telah menyiapkan siswa untuk pekerjaan-pekerjaan di ekonomi digital danaplikasi yang berkembang cepat di Indonesia. Alumni akademi di Indonesia sekarang telahbekerja di pelbagai industri dan berkontribusi secara signifikan terhadap transformasidigital Indonesia.
Anadina Harissa dan timnya mengembangkan Muara, sebuah interaktif ARpembelajaran jarak jauh untuk Museum Nasional Indonesia, berdasarkan ketertarikanmereka terhadap sejarah dan keinginan untuk memperkaya pengalaman mengunjungimuseum untuk siswa.