Oleh Bachtiar pada hari Kamis, 17 Des 2020 - 19:38:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Kepala BNPB Sarankan FPKS Ajukan Revisi UU Kekarantinaan Kesehatan

tscom_news_photo_1608208721.jpg
Doni Monardo Kepala BNPB RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disarankan dapat mengajukan Revisi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang KeKarantinaan Kesehatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo dalam peluncuran Buku Putih Penanganan COVID-19 di Indonesia, yang digelar Fraksi PKS DPR RI, Kamis, (17/12/2020).

"Usul saya di sini adalah, perlunya ada revisi Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Karena mungkin ketika UU ini dibuat, pengalaman kita belum cukup," kata Kepala BNPB ini.

Doni mengatakan, revisi regulasi itu harus dilakukan lantaran berkaca pada pengalaman penanganan pandemi Covid-19 yang sudah berjalan sekitar 10 bulan ini.

Terlebih, tegas Doni, revisi itu dinilai akan mempermudah kerja pemangku kewenanagan dalam menangani pandemi di Indonesia.

"Karena didukung oleh regulasi, didukung oleh payung hukum untuk melakukan tanggung jawabnya," tutur dia.

Di samping itu, Doni menilai, revisi juga ditujukan agar Indonesia dapat lebih siap ketika terdapat bencana non-alam seperti wabah.

"Ketika kasus serupa, kita sudah dapatkan konsep yang lebih baik antara peran pusat san juga peran daerah, tentu juga didukung oleh semua komponen bangsa lainnya termasuk TNI, Polri dan tokoh daerah," tegas Doni.

Doni menilai, penanganan pandemi Covid-19 tidak bisa bertumpu pada pemerintah pusat dan perlu mendapat dukungan dari sejumlah elemen bangsa, baik para pemuka agama dan tokoh masyarakat.

Doni mencontohkan, hal tersebut sedianya telah dilakukan saat merealisasikan pembersihan sungai Citarum yang berada di Jawa Barat (Jabar).

"Setiap hadapi persoalan yang ada di daerah, tentu tidak terlepas dari peran tokoh non-formal. Nah kita ke depan harus bekerja lebih keras untuk bisa menjelaskan bahaya Covid-19 ini kepada publik, pada masyarakat. Karena 15% masyarakat kita masih ada belum percaya," pungkas Doni.

tag: #kesehatan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Ini Alasan Pembubaran PT NDK Menutup Kepentingan Pihak Lain

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Nusantara Dua Kawan atau yang disingkat NDK resmi bubar. Pembubaran perusahaan ini sebelumnya sempat ramai di demo oleh sekelompok orang dengan tuduhan dugaan NDK ...
Berita

Cak Imin Ungkap Nasib Anies di Pilkada 2024

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan Anies Baswedan tidak berminat maju dalam Pilkada 2024. Cak Imin mengatakan pasangannya di Pilpres 2024 itu masih fokus ...