JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan segera disuntik vaksin Covid – 19 Sinovac, di Pendopo Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Setelah divaksin, Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan keterangannya setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid – 19.
“Alhamdulillah, saya sudah divaksin, alhamdulillah tidak ada masalah juga tidak sakit, tidak ada rasa pusing, biasa-biasa saja,” tandasnya dalam rekaman video yang diterbitkan Setwapres, Rabu (17/2/2021).
Wakil Presiden Indonesia tersebut juga mengajak semua masyarakat kategori lansia agar tidak takut untuk disuntik vaksin virus corona, karena menurutnya vaksin, Covid – 19 untuk lansia tidak menimbulkan efek apapun.
Selain itu ia juga menyebut vaksinasi Covid 19 bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok dan menekan angka penularan virus Corona. Ia tidak bisa memprediksi kapan virus corona akan lenyap dari Indonesia.
“Saya ajak semua mari ikut melaksanakan vaksinasi. Karena ini diharapkan untuk bisa supaya masyarakat Indonesia mengalami kekebalan terhadap Covid 19. Kita belum tahu covid ini sampai kapan. Kekebalan itu bisa tercapai kalau 70 peren rakyat Indonesia tervaksin atau herd immunity,” ungkap Ma’ruf Amin.
Adapun vaksin yang disuntikkan ke Ma"ruf, yakni buatan perusahaan China, Sinovac.Vaksin CoronaVac produksi Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengeluarkan persetujuan penggunaan emergency use of authorization (EUA) vaksin CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun. Menurut Kepala BPOM, Penny Lukito, kebijakan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan banyaknya korban meninggal terinfeksi virus corona pada kelompok usia tersebut.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, persentase lansia yang terpapar virus corona di Indonesia sebesar 10 persen, namun total yang meninggal karena Covid-19 mencapai angka 50 persen. Hal tersebut menunjukkan risiko besar bagi para lansia dalam menghadapi pandemi Covid-19.
