JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-- Proyek pembangunankilang minyak di Tuban, Jawa Timur banyak memunculkan miliader baru. Pasalnya, warga di sana yang mendapatkan uang ganti rugi ketika lahannya harus termasuk dalam garapan pengerjaan tersebut ramai-ramai memborong mobil. Hal itu diketahui, setelah beberapa waktu lalu muncul sebuah video antrian mobil di atas truk yang akan mengantarkan kendaraan roda empat itu ke rumah warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Dana pembangunan kilang minyak yang dikerjakan oleh PT Pertamina (Persero) itu memang terbilang amat besar. Bahkan, nilai investasinya tersebut mencapai ratusan triliun rupiah. Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi mengatakan, proyek ini memiliki nilai investasinya yang besar mencapai Rp211,9 triliun. Keberhasilan proyek ini akan memberikan manfaat sangat besar bagi anak bangsa. Oleh karena itu, pihaknya mewajibkan untuk dikawal.

"Targetnya 2026 sudah bisa beroperasi,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2) Pertamina Ignatius Tallulembang menyatakan bahwa Grass Root Refinery (GRR) Tuban adalah salah satu proyek yang menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Pertamina dan Rosneft bahkan telah menandatangani kontrak desain Kilang Tuban dengan kontraktor terpilih pada Oktober 2019 yang lalu.

“Dengan dukungan semua pihak, pembangunan kilang diharapkan berjalan lancar dan selesai sesuai waktu yang ditargetkan," ujarnya dalam keterangan persnya, Jakarta, Kamis (28/5/2020).

Saat ini, Basic Engineering Design (BED) dan Front End Engineering Design (FEED) tengah berjalan. Oleh sebab itu, kejar target pun tetap berjalan.

"Sehingga kita bisa berdaulat secara energi,” ujarnya.