JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) perusahaan yang sahamnya sebagian besar milik Hapsoro yang notabenenya adalah suami dari Ketua DPR RI, Puan Maharani dikabarkan akan menjalin kerja sama operasi (KSO) dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) terkait pembangunan dan pengoperasian pipa minyak bumi di koridor Balam-Bangko-Dumai dan koridor Minas-Duri-Dumai, wilayah kerja Rokan.
Disebut-sebut nilai investasi kerja sama operasi tersebut mencapai US$ 300,62 juta atau setara Rp 4,20 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.000 per dolar AS.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Gde Siriana Yusuf mengatakan, harusnya berbagai proyek pemerintah yang dibiayai hasil keringat rakyat dijauhkan dari unsur kekerabatan dan kedekatan dengan lingkaran kekuasaan.
Ini menjadi sesuatu yang memprihatinkan pasca runtuhnya rezim orde baru.
"Di ujung era reformasi ini Indonesia justru makin kental aroma KKN dan dinastinya," sindirnya kepada wartawan, Selasa (23/03/2021).
Menurutnya, jika dibandingkan dengan rezim Orba, praktek KKN di rezim saat ini jauh lebih memprihatinkan.
"6 tahun pertama pemerintahan Soeharto di era ORBA, belum ada dinasti politik dan KKN. Bandingkan dengan 6 tahun pemerintahan Jokowi," ungkapnya.
"Artinya 20 tahun lebih era reformasi tidak mampu membasmi KKN justru politik dinasti semakin subur. Bapak, ibu, anak, mantu di pemerintahan karena asas aji mumpung berkuasa," sindirnya lagi.