JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Terduga teroris yang melancarkan aksi di gedung Mabes Polri diketahui berjenis kelamin perempuan, Zakiah Aini. Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengungkap kronologi penyerangan Mabes Polri yang dilakukan.
Zakiah Aini masuk dari pintu belakang Mabes Polri. Dia kemudian menanyakan soal kantor pos. "Anggota memberi tahu arah kantor pos tersebut," kata Sigit di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
Dia mengatakan Zakiah Aini meninggalkan kantor pos. "Kemudian yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota di pos jaga dengan penembakan sebanyak 6 kali," ujarnya.
Dua kali tembakan dilepaskan ke petugas di dalam pos jaga. Sigit mengatakan dua tembakan lagi dilepaskan ke petugas di luar pos jaga.
Polisi merespons dengan menembak Zakiah Aini. Zakiah pun ditembak mati petugas.
Saat melancarkan aksinya, pelaku memakai pakaian gamis hitam dengan kerudung biru. Ia juga membawa sebuah map kuning dan tas selempang berwarna hitam.
Tidak ada yang mencurigai pelaku saat berjalan ke arah pintu utama gedung mabes Polri.
Palaku diduga masuk lewat pintu pejalan kaki yang berada di belakang gedung mabes polri. Setelah masuk pelaku berjalan menuju pintu utama dan mendekati pos penjagaan yang berada di pintu masuk utama Mabes Polri di Jalan Turunojoyo.
Sekitar pukul 16.15 WIB, pelaku melancarkan aksinya dengan mengeluarkan senjata dan menodongkan ke petugas yang berjaga di pintu masuk.
Setelah aksi menggunakan senjata api, terdengar suara baku tembak hingga tujuh kali dan mengenai anggota teroris tersebut hingga tewas di tempat.
Adapun lokasi anggota teroris tersebut melancarkan aksi menggunakan senjata api tak jauh dari ruang Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Dari identitas yang beredar, pelaku lahir di Jakarta pada 14 September 1995. Dia berusia 25 tahun dan berstatus mahasiswa. Ia diketahui warga Ciracas Kabupaten Kota Adm Jakarta Timur dan berstatus belum menikah.
Pelaku penyerangan Mabes Polri, Zakiah Aini meninggalkan surat wasiat untuk keluarga. Isi dari pesan terakhir itu, adalah jalan yang disebut sebagai jihad.
Dia juga menyebut demokrasi, Pancasila hingga UUD adalah ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah juga berpesan kepada keluarga untuk tidak mengikuti kegiatan pemilu.
Zakiah juga meminta keluarganya berhenti berhubungan dengan bank. Menurutnya, bank itu riba dan tidak diridhai Allah.
Lurah Kelapa Wetan Sandy Adamsyah mengatakan jenazah Zakiah Aini akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur (Jaktim). "Ya untuk lokasi pemakaman sudah kita koordinasikan dengan satpel yang ada di Pondok Ranggon, sudah kita koordinasikan," kata Sandy saat ditemui di rumah Zakiah, kawasan Kelapa Wetan, Ciracas, Jaktim, Rabu (31/3/2021).
Namun, Sandy belum merinci kapan Zakiah dimakamkan. Dia hanya mengatakan orang tua Zakiah saat ini sudah berada di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jaktim.