Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 06 Apr 2021 - 08:01:54 WIB
Bagikan Berita ini :

Bamsoet Dorong Generasi Muda Berlomba Raih Prestasi Tinggi

tscom_news_photo_1617670914.jpg
Bamsoet Ketua MPR (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan usia muda bukanlah halangan untuk mengukir prestasi. Sebagaimana ditunjukan Muhammad Fahmi Husaen, penyandang disabilitas yang mampu meraih sederet prestasi nasional dan internasional.

Semisal, Medali Emas Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke 31, Medali Perak dan Special Award dari King Abdul Aziz University dalam Seoul Internasional Invention Fair 2018.

Ada Joey Alexander yang ketika usianya masih belasan tahun, kepiawaiannya bermain piano menembus Billboard 200 dan mendapatkan nominasi Grammy Awards untuk kategori Best Jazz Solo Improvisation dan Best Instrumental Jazz Album. Ada Harry Halim, desainer muda Indonesia pertama yang mampu menembus ajang bergengsi Paris Fashion Week.

"Serta Aries Susanti Rahayu, peraih Medali Emas IFCS World Cup Xiamen 2019, yang memecahkan rekor dunia sebagai wanita pertama yang mencatatkan waktu kurang dari 7 detik dalam kejuaraan panjat tebing kategori speed. Mereka telah menebar inspirasi, patut diteladani oleh para pemuda Indonesia lainnya," ujar Bamsoet dalam Webinar Sky Talk 2021, OSIS Ganasatya Arkatama SMA Labschool, secara virtual di Jakarta, Senin (5/4/21).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, merujuk Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2020 yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat jumlah pemuda Indonesia berusia 16 sampai 30 tahun mencapai 64,5 juta jiwa. Hampir seperempat dari total jumlah penduduk Indonesia.

"Dari aspek latar belakang pendidikan, sebagian besar pemuda Indonesia atau 74,18 persen adalah lulusan sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama. Pemuda yang menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi hanya sebesar 10,36 persen, dan sekitar 11,97 persen pemuda hanya tamat SD/sederajat, serta sisanya (3,49 persen) tidak tamat SD atau belum pernah sekolah," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, dari aspek potensi ekonomi dan ketenagakerjaan pemuda, yang diukur berdasarkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, ternyata angkanya juga belum optimal. Pada tahun 2020 berada di angka 61,31 persen, dengan tingkat pengangguran terbuka mencapai 15,23 persen. Artinya, dari setiap 100 angkatan kerja pemuda, terdapat sekitar 15 pemuda yang tidak atau belum bekerja.

"Data BPS mencatat 85,62 persen pemuda Indonesia adalah pengguna aktif internet. Namun sayang, besarnya angka penetrasi internet generasi muda tersebut belum dimanfaatkan secara optimal," terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menggambarkan, merujuk pada survei yang dilakukan Kementerian Tenaga Kerja pada tahun 2018, tercatat sekitar 90,61 persen pemuda menggunakan internet hanya untuk media sosial dan jejaring sosial. Padahal sesungguhnya internet sangat potensial dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif.

"Aspek lain yang penting untuk diperhatkan adalah bahwa penggunaan internet pada semua lini kehidupan (the internet of things), di satu sisi telah menawarkan banyak kemudahan dan efisiensi, namun di sisi lain juga telah melahirkan generasi yang cenderung individual dan anti sosial," tutur Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menekankan, daya magis modernitas zaman yang direpresentasikan oleh hadirnya gadget canggih dan kaya fitur, serta didorong pesatnya kemajuan teknologi informasi, membuat generasi muda menjadi terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Sehingga cenderung abai dan acuh dengan realita sosial dan kondisi lingkungan di sekitar mereka.

"Karena itu saya ingin berpesan kepada segenap generasi muda bangsa, bahwa generasi muda saat ini adalah pewaris estafet kepemimpinan nasional yang akan mengemban amanah kebangsaan dalam membangun peradaban Indonesia di masa depan. Wajah pemuda saat ini, adalah wajah Indonesia di masa depan," pungkas Bamsoet.


....


KBRN, Jakarta: Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan, satu kasus mutasi virus corona E484K ditemukan di DKI Jakarta.

"Satu kasus itu di DKI Jakarta," kata Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/4/2021).

Nadia mengatakan, kasus tersebut ditemukan saat pemeriksaan oleh Lembaga Eijkman pada Februari 2021 dan pasien sudah dinyatakan sembuh.

"Spesimen (diperiksa) bulan Februari oleh Lembaga Eijkman, dan sudah sembuh ini dari Februari," ujar Nadia.

Sebelumnya diberitakan, mutasi virus Covid-19 E484K sudah terdeteksi masuk ke Indonesia.

Virus E484K merupakan salah satu mutasi dari virus corona B.1.1.7 dan diduga dapat memengaruhi efikasi vaksin Covid-19.

"Kalau B.1.1.7 itu bisa ada 10-17 mutasi, yang salah satunya E484K, dari dugaan dapat memengaruhi efikasi vaksin, tetapi dari studi di Afrika Selatan semua vaksin masih efektif sampai saat ini," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P itu.

tag: #bamsoet  #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...