JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sebanyak 25 ribu senjata ini sengaja dibuat untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang akan digunakan untuk pelatihan Komponen Cadangan (Komcad).
"Bangga juga bila Komcad dibekali senjata canggih yang lebih modern,ringan, memakai teleskop dan laser," kata Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TB Hasanuddin kepada media, Kamis (6/5/2021).
Namun, kata Hasanuddin, hal ini menjadi tidak seimbang dengan senjata yang digunakan oleh prajurit profesional.
Dikutip dari situs Pindad, SS2-V5 A1 berukuran 5,56 x 45 mm dengan berat tanpa peluru 3,35 Kg, dan dengan full magazine 3,71 kilogram.
Dilengkapi dengan popor lipat, senapan ini memiliki jarak tembak efektif sejauh 200 meter.
"Padahal hanya sekedar untuk latihan saja tak perlu lah menggunakan senjata secanggih itu," cetus politisi PDI Perjuangan ini.
Hasanuddin juga menyarankan agar senjata-senjata itu tidak disimpan di Kemhan tapi di satuan TNI saja.
"Alasannya agar mudah pemeliharaannya dan penyimpanannya. TNI juga telah berpengalaman mengurus senjata," bebernya.
Selain itu, Hasanuddin juga memertanyakan mengapa Komcad hanya merekrut Matra Darat saja.
Padahal, kata dia, sebagai sebuah pasukan cadangan militer tak hanya matra darat saja yang dibutuhkan.
"Pertanyaannya kenapa yang disiapkan hanya matra darat saja,?" pungkasnya.
Kemhan dijadwalkan akan membuka pendaftaran Komcad pada pekan pertama hingga ketiga Juni 2021.
Sementara pelatihannya akan mulai dilakukan pada pekan keempat Juni hingga September. Total lama pelatihan selama kurang lebih tiga bulan.
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pelatihan akan diikuti 2.500 orang, dari yang semula 25 ribu Komcad.
Fokus utama pelatihan kali ini, kata dia, hanya untuk Matra Darat dengan sasaran spesifik beberapa lembaga.
"Fokus untuk ASN, Pegawai BUMN/S dan Mahasiswa dulu," kata Dahnil.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad Persero Abraham Moose memastikan, 25 ribu pucuk senjata api jenis SS2-V5 A1 yang berukuran lebih pendek dan ringan telah selesai dibuat.
Sebanyak 25 ribu senjata ini sengaja dibuat untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan yang akan digunakan untuk pelatihan Komponen Cadangan.
"Senjata api sudah selesai (pembuatannya)," kata Abraham dikutip CNNIndonesia, Kamis (6/5).
Abraham tak menjelaskan lebih lanjut apakah 25 ribu senjata ini sudah dikirim ke Kemhan untuk selanjutnya digunakan. Kemhan sendiri seperti yang diberitakan sebelumnya akan mulai membuka pelatihan Komcad per Juni mendatang.
Pendaftaran dijadwalkan dibuka pada pekan pertama hingga ketiga Juni 2021. Sementara pelatihannya akan mulai dilakukan pada pekan keempat Juni hingga September. Total lama pelatihan selama kurang lebih tiga bulan.