JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Kementerian kesehatan Vietnam pada hari Jumat (7/5) melaporkan kematian pertama pasien yang menerima suntikan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca (AZN.L).
Seorang pekerja kesehatan wanita berusia 35 tahun di provinsi selatan An Giang meninggal pada hari Jumat, satu hari setelah dia menerima suntikan vaksin virus korona pertamanya, kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan. Laporan itu menambahkan bahwa dia meninggal karena reaksi alergi yang dikenal sebagai anafilaksis.
"Ini adalah kasus yang sangat jarang terjadi dalam vaksinasi terhadap COVID-19," kata kementerian itu dalam pernyataannya.
Negara Asia Tenggara itu telah menginokulasi sekitar 750.000 orang untuk melawan virus corona sejak memulai kampanye vaksinasi awal Maret, menurut kementerian. Semua suntikan yang digunakan berasal dari AstraZeneca.
Vietnam dipuji karena catatannya dalam mengatasi wabah dengan cepat melalui pengujian massal yang ditargetkan dan program karantina yang ketat dan terpusat.
Kematian hari Jumat terjadi ketika negara itu sedang memerangi wabah baru yang dimulai awal pekan lalu dan menyebar dengan cepat di banyak bagian negara itu, termasuk ibu kota Hanoi.
Kementerian tersebut melaporkan 47 infeksi baru pada hari Jumat, meningkatkan jumlah total kasus di negara itu menjadi 3.137, dengan 35 kematian.
Pemerintah pekan lalu mengatakan peluncuran vaksin COVID-19 akan dipercepat, dengan tujuan memberikan semua 928.800 dosis AstraZeneca yang telah diterima sejauh ini pada 15 Mei.