Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 18 Mei 2021 - 06:14:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Akademisi: RRI Salah Satu Potret Multikultularisme Indonesia

tscom_news_photo_1621293245.jpg
Radio (Sumber foto : Ilustrasi)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Peran Radio Republik Indonesia dalam sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia sangatlah tidak kecil. Bahkan, hingga saat ini, nilai Kebangkitan nasional yaitu rasa persatuan dan kesatuan serta kesadaran masyarakat Indonesia akan masa depan bangsa terus digaungkan RRI kepada publik di tanah air.

Demikian disampaikan Akademisi dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin saat dimintai komentarnya terkait momentum Kebangkitan Nasional 2021 dan peran RRI, di Jakarta, Selasa, 18 Mei 2021.

"RRI saat ini lebih progresif lebih mencerahkan, memberikan informasi yang objektif dan berimbang juga memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat," ujarnya.

Tak hanya itu, pengamat politik ini, menyoroti soal foto lima panutan di dunia sastra, jurnalis dan budaya dan fotoh tokoh lainnya di ruang redaksi Pro 3 RRI. Saat dirinya keluar lift di lantai 7, sudah disambut kehadiran para tokoh tanah air.

Tokoh yang dimaksud Ujang yaitu, Buya Hamka, Rosihan Anwar, Hj Rangkayo Raruna Said, Tirto Adhi Soerjo dan Arswendo Atmowiloto. Ada pula PK Ojong dan Mochtar Lubis.

"Kehadiran para tokoh ini saya kira menjadi roh dan simbol multikulturalisme. Hal ini saya lihat menjadi cerminan keberagaman awak RRI yang multietnis dan agama," terangnya.

Ujang mengakui, berulangkali dirinya berkunjung ke RRI saat diminta jadi narasumber auranya beda.

"Kalau kita tampail di radio lain, itu ada yang hilang kalau kita belum tampil atau jadi narasumber di RRI, bagaikan sayur tanpa garam," imbuhnya.

Oleh karenanya, kata Ujang, RRI menjadi kebangaan bersama termasuk para akademisi seperti dirinya, para pengamat dan umumnya masyarakat di tanah air.

"Begitu saya masuk, dari parkiran saja saya sudah merasakan ada sesuatu yang berbeda di RRI, wajahnya, tampilannnya berbeda apalagi soal konten beritanya," tambahnya.

Lebih jauh, Ujang menjelaskan, RRI dari awal mempersatukan bangsa. Sebab, jika tidak ada RRI, kabar kemerdekaaan Indonesia mungkin tidak Cepat diketahui oleh dunia.

"Jadi begitu saya masuk ke loby sampai lantai 7 (Pro 3 RRI) saya merasakan inilah sesungguhnya radio yang kita cintai bersama yang didalamnya termanifestasikan kemajemukan, keberagaman," akunya.

Menurutnya, RRI saat ini berhasil menunaikan tugasnya mempersatukan semua kepentingan dalam konteks memberikan informasi kepada publik.

"Publik harus terus menjaga RRI agar bisa terus memberikan pencerahan kepada masyarakat di tanah air dan juga menjaga kesatuan dan persatuan banda karena ini sebenarnya ruh dari RRI," tegasnya.

"Biarkan RRI berbahasa universal, berbahasa persatuan dan kesatuan, dari situlah ruh nya RRI ini yang harus dipertahankan, biarkan RRI tetap bergema di langit Indonesia berdiri diatas keberagaman dan kemajukan," pungkasnya.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...