JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Penambahan kasus Covid-19 di Jakarta semakin mengkhawatirkan. Per tanggal 18 Juni 2021, penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 4.737 kasus.
Angka ini adalah rekor tertinggi sepanjang pandemi berlangsung sejak Maret 2020.
Tambahan kasus tertinggi terakhir terjadi pada 7 Februari 2021 dengan 4.213 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia menjelaskan, penambahan kasus itu merupakan hasil pemeriksaan tes PCR 17.368 orang.
"Sebanyak 17.368 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 4.737 positif dan 12.631 negatif," kata Dwi dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).
Angka kasus aktif juga bertambah, kini tercatat 24.511 orang masih berstatus pasien aktif Covid-19 di DKI Jakarta.
Korban meninggal juga menunjukan tren peningkatan, terdapat 64 orang meninggal dunia akibat Covid-19 hari ini. Total korban meninggal di Jakarta mencapai 7.777 orang.
Lonjakan Dua Kali Lipat
Lonjakan dua kali lipat terjadi di pemakaman dengan protap COVID-19 dalam sepekan terakhir. Kapusdatin Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Nurcahyo, Jumat (18/6/2021 mengatakan, dalam sehari, sebanyak 50-60 jenazah dimakamkan dengan protab COVID-19. Bahkan, pemakaman COVID-19 sempat mencapai angka 113 jenazah pada Kamis (17/6) ketika penambahan kasus COVID menembus 4 ribu orang.
"Saya pegang data sampai kemarin rekap total hampir sama dengan puncak tertinggi bulan Januari posisi 113 hariannya. Yang terbesar masih Januari 118 (jenazah)," ujarnya.
Sejauh ini, jenazah COVID-19 akan dialihkan ke dua TPU COVID-19 yang ada di Jakarta, yakni TPU Rorotan di Jakarta Utara dan TPU Tegal Alur di Jakarta Barat. Total kapasitas kedua TPU ini mencapai 7.600 petak makam.
"7.200 di Rorotan, yang Tegal Alur 400. Total yang sudah siap sekitar 7.600 petak," jelasnya.
Khusus untuk TPU Rorotan, saat ini sebanyak 600 dari 7.200 petak makam telah terisi. Dia memprediksi lahan seluas 3 hektar ini mampu menampung jenazah COVID-19 hingga 3 bulan ke depan.
"Jadi masih ada 6.500 di lokasi itu. Tentunya ini bisa jadi cadangan kita seandainya volume tetap tinggi. Lokasi itu masih bisa menampung selama 2-3 bulan ke depan," ucapnya.