JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, pembentukan relawan Jokowi-Prabowo 2024 sebagai gerakan penggembira di masa pandemi covid-19 yang kembali mengalami pelonjakan.
"Konstitusi kita membatasi jabatan presiden 2 periode. Gerakan hore yang berbahaya bagi demokrasi," sindir Ujang, Senin, (21/6/2021).
Ujang juga memandang, gerakan yang dibangun oleh relawan Jokpro 2024 seperti memaksakan agar mantan Wali Kota Solo tersebut dapat menjabat tiga periode.
"Bisa saja gerakan tersebut sengaja dibuat untuk kelabui rakyat. Karena rakyat sudah banyak dibodohi dengan akrobat-akrobat politik yang aneh-aneh bisa juga ingin menjerumuskan Jokowi. Karena katanya Jokowi tak ingin 3 periode," papar Ujang.
Ujang pun menyebut, jika Jokpro 2024 sebagai gerakan setingan, untuk melanggengkan kekuasaan. Padahal, menurut Ujang saat ini, rakyat tidak membutuhkan Jokowi 3 periode.
"Rakyat sedang hidup susah, susah makan, tak ada pekerjaan, utang BUMN segunung, utang negara juga makin dahsyat," tandas Ujang.