Oleh Sahlan Ake pada hari Senin, 28 Jun 2021 - 19:35:43 WIB
Bagikan Berita ini :

Pemerintah Diminta Jelaskan Soal Covid Semakin Tak Terkendali

tscom_news_photo_1624883743.jpg
Syarief Hasan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan mempertanyakan langkah pemerintah dalam penanganan Pandemi Covid-19. Pasalnya, kasus Covid-19 terus meningkat dari waktu ke waktu, padahal Pemerintah telah melakukan banyak langkah dengan anggaran yang besar.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan bahwa terjadi penambahan kasus positif harian sebesar 21.342 kasus positif pada Ahad, (27/6/2021). Angka tersebut mencetak rekor kasus harian tertinggi sejak Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia pada Maret 2020 yang lalu. Akibatnya WHO menetapkan Indonesia sebagai katagori A1 artinya negara yang warganya dilarang masuk ke negara lain begitupun sebaliknya negara yg berbahaya untuk dikunjungi.

Syarief Hasan menyebutkan, kondisi ini disebabkan oleh kurang tegasnya langkah penegakan protokoler kesehatan yang dilakukan Pemerintah. “Kita melihat, Pemerintah tidak tegas mengambil langkah penegakan protokoler kesehatan, khususnya terhadap WNA dan tempat-tempat kerumunan sehingga menyebabkan total angka Covid-19 sudah mencapai 2,1 juta kasus," ungkap Syarief Hasan.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini pun mendorong Pemerintah untuk mengambil langkah yang lebih tegas dalam memutus penyebaran Covid-19. “Pemerintah sudah memiliki data sebaran Covid-19 di beberapa daerah. Seharusnya, Pemerintah mengambil langkah lebih tegas dan berani untuk melakukan lockdown ataupun karantina wilayah untuk menekan penyebaran pada daerah zona merah yang menjadi episentrum Covid-19," ungkapnya.

Ia juga mempertanyakan kebijakan Pemerintah yang memberikan kelonggaran terhadap masuknya WNA ke Indonesia di masa Pandemi Covid-19. “Kebijakan Pemerintah yang tidak melarang masuknya WNA padahal melarang mudik lebaran beberapa waktu lalu menunjukkan tidak tegas dan konsistennya penangan Covid-19 di Indonesia," ungkap Syarief Hasan.

Menurut Syarief Hasan, Pemerintah harusnya belajar terhadap negara-negara lain yang melakukan pembatasan ketat hingga lockdown untuk menekana laju Covid-19. “Harusnya Pemerintah banyak belajar dari negara tetangga, Malaysia yang melakukan lockdown pada saat angka harian Covid-19 mencapai 9.000 kasus dan bahkan akan membuka lockdown bila kasus baru harian dibawah 4000 orang," ungkap Syarief Hasan.

Politisi Senior Partai Demokrat ini menilai, Indonesia dengan total kasus harian yang mencapai diatas 20.000 kasus juga harusnya mengambil langkah yang sama. “Pemerintah harusnya melakukan karantina wilayah, minimal pada daerah-daerah zona merah. Apalagi, banyak kajian yang menyebutkan bahwa kasus akan sulit ditekan selama tidak ada kebijakan yang lebih tegas," ungkapnya lagi.

Ia juga mengingatkan Pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kesehatan yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19. “Pemerintah harusnya memprioritaskan untuk menekan laju Pandemi terlebih dahulu, sebab itulah asal muasal berbagai masalah sosial ekonomi yang terjadi hari ini.

Selesaikan masalah utamanya terlebih dahulu yakni penyebaran Covid-19 yang belum menurun,bahkan rakyat yg tertular Covid harus antri di RS sampai ber jam-jam untuk mendapatkan pelayanan karena hampir semua rumah sakit penuh terisi pasien Covid. Pemerintah harus tampil menjelaskan kepada Rakyat mengapa dan apa langkah kedepan agar situasi saat ini bisa diatasi.

tag: #syarief-hasan  #partai-demokrat  #fraksi-demokrat  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...