Oleh Rihad pada hari Rabu, 14 Jul 2021 - 10:39:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Bupati Karawang Selidiki Video Viral yang Tuduh Vaksinator Tidak Suntikan Vaksin

tscom_news_photo_1626233996.jpg
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Beredar sebuah video menunjukkan seorang petugas vaksinator yang diduga tidak menginjeksikan cairan vaksin COVID-19 ke tubuh pasien.

Menurut perekam video tersebut, Rima Melati, video diambil pada Senin (12/7) saat vaksinasi di Puskesmas Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang sekitar pukul 10.00 WIB.

Perempuan yang disuntik dalam rekaman video adalah teman kerjanya bernama Tari Nurfadilah. Petugas vaksinator bernama Maola Nurul Shinta.

Video ini menjadi viral dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana sampai harus turun tangan. Bupati Karawang Cellica bersama Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh dan Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliesta Ageng Wicaksana langsung mendatangi Puskesmas Wadas, Selasa (13/7).

Cellica juga mendatangi tempat kerja Rima dan Tari di Mitra 10, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Rima dan Tari adalah warga yang divaksin.

Cellica menyatakan, Maola yakin 100 persen sudah menyuntikkan dosis pertama vaksin jenis Sinovac ke Tari, Rima dan Ipeh.

"Selama pandemi dia sudah melakukan suntik vaksinasi ke 8 ribu orang. Karena saya dokter, saya tahu teknik penyuntikan, bisa pakai jempol, bisa pakai telapak tangan. Tapi saya tidak mau berasumsi, hasilnya nanti di proses penyidikan," kata Cellica.

Cellica menyoroti tuduhan di akun Instagram pribadi milik Tari. "Yang bersangkutan menyatakan pertama "vaksin bodong", kedua "sertifikat bodong", dan yang ketiga "jarum bekas pakai". Yang pertama dan kedua ini biar jadi kewenangan penyelidikan kepolisian. Namun yang ketiga saya tidak terima. Saya pastikan tidak ada jarum bekas pakai," kata Cellica.

Sebagai tindak lanjut dari kasus ini, tenaga medis akan mengambil sampel darah milik Rima dan Ipeh.

"Karena kondisi Tari masih syok, malam ini kami ambil sampel darah Rima dan Ipeh. Sampel darah akan dikirim ke laboratorium untuk dites apakah antibodi sudah terbentuk atau belum. Akan ada perbedaan antara sampel darah yang sudah divaksin dengan yang belum. Pihak kepolisian nanti yang akan mengumumkan hasilnya," tutur Cellica.

Sementara petugas vaksinator bernama Maola Nurul Shinta sekaligus pegawai Puskesmas menyangkal dirinya tidak menginjeksikan cairan vaksin.

"Saya sudah melakukan penyuntikan vaksin sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur). Tiap kami menyuntik, botol vaksin itu langsung kami ambil pakai spuit (pompa piston dalam alat suntik) untuk disuntikkan kepada penerima vaksin," kata Maola.

Maola mengatakan, ada dua teknik dalam menyuntik. Pertama, menekan ujung alat suntik menggunakan jempol. Kedua, menekan menggunakan telapak tangan.

Maola menggunakan teknik kedua sehingga di kamera terlihat seakan-akan cairan vaksin tidak terdorong masuk ke tubuh penerima vaksin.

tag: #covid-19  #vaksin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement