JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Pejabat tinggi di pemerintahan Joko Widodo yang mengirim pesan kepada tokoh nasional Rizal Ramli disarankan untuk mundur dari jabatannya.
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas) Saiful Anam menanggapi adanya pejabat tinggi yang berkirim pesan ke Rizal Ramli itu, bagi dia saran itu tidak elok.
"Sangat tidak pantas bagi pejabat yang mengirim pesan kepada Rizal Ramli dengan menuduh menambah buruk keadaan dan kebencian. Saya kira sangat tidak elok bagi pejabat tersebut dengan menuduh yang bukan-bukan kepada Rizal Ramli," ujar Saiful kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).
Menurut Saiful, pejabat tinggi tersebut tidak siap menjadi pejabat karena dengan ucapannya kepada Rizal Ramli mengindikasikan tidak siap untuk dikritik.
"Sehingga mestinya kalau tidak ingin dikritik jangan menjadi pejabat," sindir Saiful.
Karena sambung Saiful, Rizal Ramli menurutnya tidak membenci orang perorangan. Akan tetapi, lebih kepada mengkritik kebijakan yang diambil pemerintah.
"Sehingga menurut saya masih dalam batas-batas etika dalam menyampaikan pendapat. Kalau kemudian merasa tersinggung, maka sebaiknya jangan jadi pejabat, karena sejatinya seorang pejabat harus siap dikritik," pungkas Saiful.
Beredar kabar, seorang pejabat tinggi negara mengirimkan sebuah pesan kepada ekonom senior Rizal Ramli.
Di dalam pesannya itu, sang pejabat mengakui betapa tidak mudah menangani varian Delta dari SARS Cov-2 yang menyebabkan Covid-19.
“Agar Anda tahu, sangat sulit mengatasi Delta variant. Belum ada negara yang mampu mengatasi secara total varian Delta ini,” tulis sang pejabat tinggi negara dalam pesannya kepada Rizal Ramli.