Oleh La Aswan pada hari Kamis, 29 Jul 2021 - 19:23:48 WIB
Bagikan Berita ini :

Anas Thahir Minta Pemerintah Perjelas Data Peredaran Vaksin Covid-19

tscom_news_photo_1627560220.jpg
Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PPP, Sy. Anas Thahir (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Kementerian BUMN melalui stafsusnya menyebut ada 12 juta vaksin belum terpakai karena berbagai hal. Hal itu terungkap dari pernyataan Arya Sinulingga baru-baru ini.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PPP, Sy. Anas Thahir, mengatakan bahwa pemerintah harus segera beri penjelasan yang lengkap, sebab ada banyak rakyat yang sedang menunggu untuk di vaksin.

"Pemerintah harus segera memberi penjelasan lengkap mengenai persoalan ini. Ini bukan soal sepele. Ada jutaan rakyat sedang menunggu giliran mendapatkan vaksin," kata Anas kepada Teropong Senayan.com, Kamis(29/7/2021).

Mantan Wakil Sekjend PBNU itu menduga keterlambatan itu karena memang untuk stok khusus yang disiapkan untuk vaksin berbayar, hal itu juga yang membuat Anas menentang vaksin berbayar yang diwacanakan beberapa waktu lalu.

"Kenapa diperlambat? Jangan-jangan ini memang stok khusus yang tadinya sengaja disisihkan untuk persiapan program vaksin berbayar. Jadinya malah terkatung-katung. Itulah karenanya dari awal saya menentang keras program vaksin individual berbayar. Untung sudah langsung dibatalkan presiden," ujarnya.

Maka dari itu, Anas menjelaskan bahwa perlu dilakukan audit dan investigasi mendalam terhadap penyelenggaraan program vaksin nasional yang sudah berjalan setengah tahun. Kita masih menemukan banyak masalah yang perlu penjelasan dari pemerintah, dalam hal ini Meneg BUMN dan Menteri kesehatan.

Selanjutnya, dari sisi pengadaan,kata Anas, sampai hari ini kita baru memiliki persediaan vaksin kurang dari sepetempat dari total kebutuhan.

"Kita butuh lebih dari 600 juta dosis vaksin jika setiap orang harus 3 kali vaksin. Ini artinya Indonesia harus melakukan upaya percepatan pengadaan vaksin sesegera mungkin. Jika tidak bisa bertambah parah kondisi kita. Sementara dari sisi distribusi dan pelaksanaan kita juga menghadapi ironi kebijakan di satu sisi rakyat di daerah2 sudah tak menunggu datangnya vaksin, di sisi lain ada jutaan vaksin yang tidak diedarkan. Ini harus segera berjawab," jelas Anas.

tag: #vaksin  #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...