Oleh Aswan pada hari Kamis, 09 Sep 2021 - 10:36:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal Pembangunan Pabrik Vaksin China Dalam Negeri, Aleg PKS: Hanya Presiden Yang Punya Visi Misi, Bukan Menteri

tscom_news_photo_1631158568.jpeg
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Rencana pihak China untuk membangun pabrik vaksin di Indonesia jangan sampai menyingkirkan industri vaksin di dalam negeri. Terlebih vaksin Merah Putih dijadwalkan bakal mulai diproduksi pada April-Mei 2022.

Sementara itu, menurut Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pabrik vaksin China tersebut rencananya akan beroperasi pada April 2022.

Berangkat dari hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengingatkan agar rencana pembangunan pabrik vaksin Tiongkok (China) di Indonesia tidak mengalahkan prioritas industri vaksin dalam negeri.

Mufida mengingatkan agar rencana ini tidak mengalahkan prioritas industri vaksin dalam negeri dalam hal ini vaksin merah putih.

Dia menyebut vaksin Merah Putih juga dijadwalkan bisa diproduksi April-Mei 2022.

"Jangan sampai semangat kemandirian vaksin lewat vaksin merah putih dikalahkan agenda investasi dari luar negeri. Semangat berdikari atas vaksin, obat-obatan dalam negeri disebut menjadi prioritas oleh Presiden Joko Widodo," kata Kurniasih Mufidayati dalam keterangannya, Kamis (9/9/2021).

Mufida mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan Inpres No 6 Tahun 2016 tentang Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Semangat dari Inpres ini adalah prioritas dalam pengembangan industri farmasi dan alkes termasuk vaksin dari dalam negeri.

"Ingat yang ada hanya visi misi Presiden tidak ada visi misi menteri. Sebab itu, semangat berdikari industri farmasi dalam negeri harus didahulukan," tegas Kurniasih Mufidayati.

Apalagi, kata Politisi PKS ini, BioFarma sebagai BUMN produsen vaksin telah diakui dunia.

Negara-negara OKI belajar soal vaksin ke BioFarma. Dari 57 negara OKI hanya tujuh yang memiliki pabrik vaksin.

Dari jumlah tersebut hanya dua yang tersertifikasi WHO yakni Senegal dan Bio Farma.

"Saat ini, Bio Farma sudah mengekspor vaksin ke 145 negara, 50 di antaranya negara OKI. Artinya negara kita jadi rujukan vaksin oleh dunia. Ini momentum dengan pengembangan vaksin merah putih," pungkas Kurniasih Mufidayati.

tag: #dpr  #vaksin  #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...