Jakarta
Oleh Bani Saksono pada hari Rabu, 24 Jun 2015 - 22:04:12 WIB
Bagikan Berita ini :
Peringatan HUT DKI Jakarta ke-488

Masih Mimpi, Jakarta Bebas dari Macet dan Banjir

70Sarman-HUT 488-1 copy.jpg
Sarman, Simanjorang, wakil Ketua umum Kadin Jaya, dan ketua umum Hippi DKI (Sumber foto : Dok/TeropongSenayan)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kamar Dagang dan Industri Daerah DKI Jakarta (Kadin Jaya) mengungkapkan kenyataan bahwa penyerapan anggaran daerah (APBD) di DKI sangat rendah. Akibatnya, demikian kata Wakil Ketua Umum Kadin Jaya Sarman Simanjorang, proyek pembangunan infrastruktur di Ibukota ini terbengkalai. "Jadi masihmimpi kita bisa bebas dari banjir dan kemacetan," tuturnya.

Pada tahun anggaran 2014, dari nilai APBD sebesar Rp 72 triliun, yang terserap hanya sekitar 40% saja. "Tahun ini, tingkat penyerapannya diperkirakan tidak jauh dari tahun lalu," kata Sarman kepada TeropongSenayan, Rabu (24/6).

Menurut Sarman yang juga ketua umum Dewan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPD Hippi) DKI Jakarta, rendahnya penyerapan APBD akibat berlarut-larutnya polemik antara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dengan DPRD.

Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) KI yang ke-488, Sarman pun mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar kembali bisa bersinergi dengan DPRD menyelesaikan berbagai program pembangunan daerah. "Jika tidak, yang dirugikan adalah masyarakat Jakarta yang telah memenuhi kewajibannya membayar pajak," ujar Sarman lagi.

Hingga saat ini, DKI Jakarta tercatat mempunyai pendapatan asli daerah (PAD) terbesar. PAD itu kebanyakan disumbang dari pajak dan retribusi. "Jakarta sebagai Kota Jasa, PADnya murni dari pajak dan retribusi, seperti pajak biaya balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB), pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak restoran, hiburan, hotel, reklame, dan penerangan jalan," ujarnya.

Secara keseluruhan, kata dia, jenis pajak itu memberi kontribusi terhadap PAD DKI Jakarta sekitar 80%. Besarnya kontribusi masyarakat dan dunia usaha tersebut tenu saja dikembalikan kepada masyarakat dalam berbagai bentuk program pembangunan.

"Kami sependapat dengan Menteri Dalam Negeri saat memberikan sambutan dalm resepsi peringatan HUT DKI pada Senin (22/6) lalu, yang mengingatkan agar Pemprov DKI menggenjot penyerapan APBD," kata Sarman yang juga anggota Dewan Pengupahan Daerah DKI ini.

Apa saja proyek infrastruktur yang terbengkalai tahun lalu maupun tahun ini, Sarman menyebutkan ada 13 program unggulan. Di antaranya, pengembangan sistem transportasi, antisipasi banjir rob dan genangan, peningkatan kualitas ruang terbuka hijau (RTH), peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman kota, dan pemanfaatan ruang kota.

Program unggulan lainnya adalah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, peningkatan sumber energi dan sumber daya mineral, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengembangan sarana dan prasarana olah raga serta kegiatan budaya multikultur.

"Yang juga sangat penting, Gubernur harus memberikan dukungan dan proteksi kepada para pimpinan SKPD sehingga mereka dapat lebih produktif," uajrnya. Dengan demikian, tutur Sarman, mereka dapat melaksanakan program pembangunan di lingkungannya masing-masing hingga penyerapan anggaran tahun ini dan tahun mendatang makin besar mencapai 80-90% dan sisa anggarannya makin kecil. (b)

tag: #proyek infrastruktur dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...