JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Firli Bahuri resmi jadi tersangka, hanya beberapa jam setelah Ganjar menyemprot Presiden Jokowi. Kedua berita itu jadi sorotan publik. Tentang ihwal ambruknya penegakan hukum. Istana dan PDIP saling ngintip.
Ganjar tiba-tiba melempar kotoran ke emperan Istana. Memberi skor 5, sebagai bentuk protes keras atas ambruknya penegakan hukum di era pemerintahan Jokowi. Angka itu bikin Istana gerah.
Menariknya, serangan Ganjar diamini oleh Mahfud MD. Beri sinyal kuat, Istana dan Menko Polhukam tak lagi berjalan mesra. Menyeret PDIP dan Jokowi di lingkar kekuasaan dalam konflik terbuka.
Dan harus diakui tudingan Ganjar pada Jokowi sulit dibantah. Suara kritis tersebut sesuai dengan apa yang dirasakan oleh rakyat. Penegakan hukum makin anjlok, amburadul dan tidak berkeadilan.
Lebih menyedihkan, jelang Pilpres, politik cawe-cawe Jokowi kian menjadi-jadi. Telah menyeret Mahkamah Konstitusi berubah jadi instrumen politik dan gilanya Ketua KPK terseret kejahatan korupsi.
Kenyataan tak elok itu membuat rakyat mendesak segera penjarakan Firli Bahuri. Bahkan menuntut adik ipar presiden, yakni Anwar Usman diusir dari MK. Kedua aktor dituding perusak tatanan hukum.
Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
tag: #