Opini
Oleh Ariady Achmad (Politisi dan Pemerhati Kebijakan Publik) pada hari Senin, 16 Des 2024 - 14:33:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Analisis Politik: Isyarat Gempuran Politik di PDIP Jelang Kongres

tscom_news_photo_1734334424.jpg
(Sumber foto : Istimewa)

Pemecatan tokoh-tokoh penting seperti Bobby Nasution dan ketidakjelasan status Gibran Rakabuming dalam PDIP dapat dilihat sebagai bagian dari dinamika politik internal yang memanas menjelang kongres partai. Dalam politik, keputusan semacam ini sering kali mencerminkan:

1. Penegakan Disiplin Partai:
PDIP memiliki aturan ketat terkait dukungan politik dalam kontestasi Pilpres 2024. Jika tokoh-tokoh seperti Bobby Nasution secara terbuka mendukung pasangan capres-cawapres di luar keputusan resmi PDIP, partai dapat memutuskan untuk mengambil langkah tegas demi menjaga soliditas internal.


2. Persaingan Kekuasaan Internal:
Pemecatan ini bisa juga menjadi sinyal perebutan pengaruh di dalam partai menjelang kongres, terutama dalam menentukan kepemimpinan masa depan. Jika Jokowi dan pendukungnya dianggap memiliki potensi kekuatan politik yang mengancam dominasi kepemimpinan saat ini, manuver semacam ini bisa dilihat sebagai bentuk "pembersihan" untuk mempertahankan kontrol partai.


3. Strategi Politik Menjelang Pemilu:
Dalam konteks pemilu, keputusan partai sering kali mempertimbangkan dampak elektoral dan konsolidasi dukungan. Jika loyalis Jokowi dianggap berpotensi membentuk kekuatan baru atau merapat ke partai lain, PDIP mungkin merasa perlu mengambil tindakan untuk mencegah penggerusan basis dukungan mereka.


4. Dampak ke Depan:

Untuk PDIP: Langkah ini bisa memperkuat citra partai yang tegas dalam menegakkan aturan internal, tetapi juga berisiko memicu perpecahan jika sejumlah kader penting justru berpindah haluan.

Untuk Jokowi dan Loyalisnya: Jika benar ada gempuran politik terhadap Jokowi dan lingkarannya, mereka mungkin perlu mempersiapkan langkah politik baru, termasuk membangun koalisi alternatif atau memanfaatkan pengaruh publik untuk menjaga relevansi di panggung politik nasional.

Kesimpulan:
Dalam politik, langkah-langkah tegas seperti pemecatan kader adalah bagian dari permainan kekuasaan untuk memastikan dominasi dalam kongres dan pemilu mendatang. Jika benar terjadi "gempuran politik" terhadap pendukung Jokowi di PDIP, ini bisa menjadi indikasi persaingan yang kian memanas menjelang kongres partai dan kontestasi Pilpres 2024.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kemitraan Swasta dalam Digitalisasi Pajak: Apa yang Bisa Dipelajari Indonesia?

Oleh Ariady Achmad
pada hari Minggu, 16 Feb 2025
TEROPONGSENAYAN.COM - Beberapa negara telah menerapkan kemitraan dengan pihak swasta dalam pengelolaan sistem perpajakannya, baik dalam bentuk outsourcing, managed services, maupun ...
Opini

Kemitraan Swasta sebagai Solusi Implementasi Core Tax System di Indonesia.

TEROPONGSENAYAN.COM - Reformasi perpajakan berbasis teknologi melalui Core Tax System menjadi salah satu agenda besar pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kepatuhan pajak. ...