Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Jumat, 30 Okt 2015 - 23:20:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Inilah Lika-Liku Politik dalam Pengesahan RAPBN 2016

1sidang-paripurna-dprri.jpg
SIdang Paripurna DPR RI (Sumber foto : TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 terlihat begitu alot sekali. Bahkan rapat paripurna DPR RI yang telah dijadwalkan sejak pukul 10.00 wib pada Jumat (30/10/2015), baru selesai pada malam hari.

Pembahasan alot dikarenakan sembilan fraksi DPR RI menyetujui untuk mengesahkan RAPBN 2016 dengan beberapa catatan. Namun, Fraksi Partai Gerindra DPR RI menolak dengan tegas pengesahan RAPBN karena adanya Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN sebesar Rp 39,4 Triliun.

Fraksi Partai Gerindra, saat rapat paripurna tengah berlangsung, anggotanya selalu mengajukan interupsi kepada pimpinan rapat paripurna, yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan. Fraksi Gerindra meminta dengan tegas agar PMN dicabut dalam RAPBN 2016. Bahkan, tak hanya Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra yang melakukan penolakan, seluruh Tenaga Ahli fraksi juga melakukan penolakan dengan teriak-teriak di balkon sidang paripurna.

Lalu, bagaimana sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar APBN 2016 yang merupakan anggaran pertamanya bisa disahkan DPR RI? Pertama, Presiden Jokowi langsung mengutus Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro untuk menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Tak tanggung-tanggung pertemuan itu dilakukan pada pukul 02.30 wib pada Jumat (30/10/2015) dini hari.

Lobi Menkeu tak mempan. Karena ternyata Fraksi Partai Gerindra masih menolak RAPBN 2016. Akhirnya, pada Jumat siang, Presiden Jokowi mengutus Menkopolhukam Luhut Panjaitan untuk bertemu dengan seluruh pimpinan DPR RI di gedung lembaga legislatif tersebut untuk memastikan agar RAPBN 2016 disahkan.

Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah mengalah untuk mencabut PMN dalam RAPBN 2016. Dengan melunaknya sikap pemerintah, pada akhirnya pukul 21.00 wib, RAPBN 2016 disahkan menjadi APBN 2016.

Dengan disahkannya APBN 2016, mungkinkah kemudian penyerapan dan penggunaannya akan mencapai Rp 2.121,3 triliun? (mnx)

tag: #jokowi  #rapbn2016  #sidang-paripurna-dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...