JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya dihadang sejumlah orang.
Namun Megawati tak menceritakan persis kapan peristiwa itu terjadi. Namun ia mengatakan bahwa kejadian itu saat dirinya masih muda.
"Waktu saya seumuran kalian, saya preman loh. Mana mungkin PDI-P bisa begini kalau saya lemes-lemes," kata Megawati dalam keterangan tertulis DPP PDI-P, Jumat (18/11/2016) malam.
"Gini-gini saya pernah dihadang dan mau dikurung para preman pas ada konferda. Saya tanya, 'kalian berani bunuh saya ya'. Kok waktu itu saya ngomong, kok enggak kayak mikir ya,” ucap Megawati kepada 200 kader yang hadir.
Megawati juga sempat menceritakan mengenai pengalamannya berkunjung ke puncak Jayawijaya, Papua.
Menurut dia, banyak masyarakat yang hadir dari berbagai daerah dan lembah, meskipun harus menempuh waktu berhari-hari.
Lebih repotnya, saat pertemuan digelar, banyak yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
"Saya akhirnya meminta satu orang untuk menjadi penerjemah. Tapi orang itupun ngaku tak sepenuhnya mengerti Bahasa Indonesia," ucap Megawati.
Saking banyaknya yang hadir, kata Megawati, tuan rumah pun kerepotan karena harus menyediakan makanan kepada tamu yang datang dari berbagai wilayah itu.
"Saya sampai diminta untuk segera pulang. Saya tanya kok saya mau diusir segera pulang. Eh, enggak tahunya dia ngaku kerepotan ngurusin makanan mereka," cerita Megawati sambil tersenyum.
Megawati pun meminta tim monitoring selama di daerah untuk santun dan tidak sok tahu.
Megawati juga mengingatkan para kadernya untuk selalu bersemangat dan tidak mudah goyah dengan situasi yang dihadapi di lapangan.
"Rakyat ngomong apa dengarkan dan beri masukan ke mereka. Karena kalian akan ketemu bermacam tipe manusia," imbaunya.(yn)