JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemerintah akan mengimpor gula buat industri makanan dan minuman (Mamin) sebanyak 1,5 juta ton.
Atas rencana pemerintah tersebut, anggota Komisi VI DPR RI Abdul Wachid mengaku, dirinya khawatir gula yang tadinya buat industri Mamin itu akan 'bocor' digunakan untuk keperluan rumah tangga.
"Saya khawatir kalau evaluasi penyerapan pasar (terhadap gula impor, red) tidak dikaji ulang, bisa juga gula yang tidak terserap ke industri akan membajiri ke gula konsumsi rumah tangga," kata Abdul saat dihubungi, Kamis (5/1/2017).
Untuk itu, Abdul menekankan terhadap Kemendag agar melakukan kajian secara mendalam sebelum memutuskan impor gula untuk kebutuhan industri Mamin dalam negeri.
"Seharusnya Kementerian Perdagangan mengkaji ulang berapa impor gula yang dibutuhkan industri makanan dan minuman," kata politisi Gerindra ini.
"Mengingat kondisi ekonomi sedang kurang bagus, industri mamin sekarang sedang lesu, penyerapan pasar sepi karena keuangan sedang sulit, bahkan produksi mamin impor dari Cina sedang membanjir dengan harga yang murah," sambungnya.
Diketahui, guna menjaga stabilitas pasokan gula nasional, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor gula mentah untuk memenuhi kebutuhan periode Januari sampai Juni 2017.
Sebanyak 1,5 juta ton gula impor siap didatangkan ke Indonesia untuk semester I.
Izin impor tersebut diberikan kepada 11 perusahaan. Namun, sampai sekarang belum diketahui kapan gula mentah impor tersebut masuk ke Tanah Air.
Untuk menghindari kebocoran dipasar, pemerintah berjanji akan melakukan perubahan sistem distribusi. Namun skema distribusi tersebut tidak dibeberkan seperti apa.(yn)