Berita
Oleh M Anwar pada hari Minggu, 04 Jun 2017 - 23:35:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Ahmad Djuned : Tantangan Kehidupan Bernegara Semakin Besar

5IMG_20170604_174021.jpg
Sekjen DPR RI Achmad Djuned (Sumber foto : Istimewa )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sekretaris Jenderal DPR RI Achmad Djuned menegaskan, tantangan kepada kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini semakin besar. Tantangan itu muncul dari situasi global, maupun sisi Bangsa Indonesia sendiri. Komitmen untuk menegakkan Pancasila pun harus ditanamkan.

Demikian dikatakannya usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/6/2017). Upacara dipimpin oleh Sekretaris Jenderal DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto sebagai pembina upacara.

“Bangsa Indonesia untuk pertama kalinya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Hari Lahirnya Pancasila. Karena kita semua tahu, bahwa Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan merupakan kesepakatan Bangsa kita. Untuk itu kita harus berkomitmen untuk menegakkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Djuned.

Salah satu tantangan yang juga kerap muncul akhir-akhir ini banyak beredarnya berita bohong atauhoaxdi media sosial. Djuned pun memastikan, pihaknya akan menindaklanjuti langkah pemerintah untuk memerangi berita bohong itu.

“Apabila masyarakat banyak mendapat berita bohong, masyarakat akan menjadi bingung untuk membedakan mana berita yang benar, mana berita yang salah, dan mana berita yang harus diikuti atau tidak. Karena berita bohong kini tidak hanya menyangku masalah kebangsaan, tapi juga masalah keagamaan,” jelas Djuned.

Sebelumnya, dalam pidato Presiden Joko Widodo terkait Hari Lahir Pancasila yang dibacakan oleh Sekjen DPD RI, disebutkan bahwa saat ini ada pandangan dan tindakan yang selalu mengancam Indonesia. Ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Semua itu diperparah oleh penyalahgunaan media sosial, oleh berita bohong, oleh ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan bangsa Indonesia.

“Kita harus belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme dan konflik sosial, yang dihantui oleh terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri ini,” jelas Sudarsono.(dia)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...