Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 28 Agu 2017 - 15:53:51 WIB
Bagikan Berita ini :

Rencana Mobil Listrik Tunggu Pembahasan dari Menkeu

30arilangga.jpg
Airlangga Hartato (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartato menjelaskan rencana produksi kendaraan beremisi karbon rendah yakni mobil hybrid dan listrik menunggu pembahasan tentang insentif bea masuk dengan Kementerian Keuangan.

Airlangga mengatakan di Jakarta, Senin (28/8/2017), pihaknya mendorong produksi pengembangan mobil hybrid dan listrik melalui insentif bea masuk dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) yang lebih rendah dari otomotif biasa.

"Kita akan dorong berbasis pada bea masuknya. Kan basisnya kilowatt dan km per liter, jadi targetnya di atas 30 km per liter untuk yang hibrida. Yang mobil listrik akan kita permudah khusus untuk PPnBM, bea masuk maupun bea impor. Angkanya akan kita bahas segera," katanya.

Airlangga menjelaskan rencana produksi mobil hybrid dan listrik segera dilakukan setelah pembahasan insentif tersebut selesai dengan Kementerian Keuangan. Kemenperin juga memberikan tiga skema pabrik mobil hybrid dan listrik di Indonesia, yakni dalam bentuk incomplete knocked down (IKD), completely knocked down (CKD), dan completely built up (CBU).

"Di awal berbasis CBU karena itu untuk prototiping dan tes pasar. Kedua tentu berbasis CKD. Jumlah lokal konten dari industri berbasis listrik itu berbeda dengan motor engine biasa karena supliernya jauh lebih sedikit dan mesinnya lebih sederhana," kata dia.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan mobil hybrid yang menggunakan dua sumber energi, yakni bahan bakar minyak dan listrik serta mobil listrik bertenaga penuh sesuai dengan tren industri otomotif kendaraan bermotor ramah lingkungan.

Pengembangan mobil listrik telah masuk dalam peta jalan Kemenperin dan ditargetkan pada 2025, produksi mobil listrik sudah mencapai 20 persen dari total produksi kendaraan bermotor nasional.

Untuk infrastruktur pendukung mobil listrik, Menperin mengatakan butuh persiapan yang matang seperti teknologi baterai dan pengisian ulang baterai yang bisa ditempatkan di garasi rumah.

"Ada yang berbasis plug in hybrid jadi bisa dicolok dimana saja seperti ponsel. Dia punya fast charging yang bisa diletakkan di garasi masing-masing," kata Airlangga. (Ant/icl)

tag: #kementerian-keuangan  #kementerian-perindustrian  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...