Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Selasa, 09 Okt 2018 - 14:15:39 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR Kecam Diskualifikasi Atlet Judo Indonesia karena Hijab

55abdul-fikri-faqih.jpg.jpg
Abdul Fikri Faqih (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mengecam tindakan diskualifikasi atlet putri Indonesia, Miftahul Jannah hanya karena alasan menggunakan hijab.

Miftahul Jannah rencananya akan berlaga dalam cabang Judo blind di kejuaraan Asian Paragames di Jakarta, Senin (8/10/2018) kemarin.

"Prinsipnya, tidak boleh ada pelarangan atas hak menjalankan kepercayaan seseorang, apalagi di ranah olahraga yang menjunjung tinggi nilai humanisme universal," kata Fikri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Fikri mengatakan, hal tersebut sepenuhnya juga karena kesalahan panitia. Dalam hal ini National Para Olympic Comittee, maupun cabor yang menaungi para atlet judo.

"Bagaimana bisa regulasi tidak didalami lebih dahulu, sampai Miftahul harus turun ke lapangan dan akhirnya didiskualifikasi juri?," jelasnya.

Ia menuturkan, mestinya sejak technical meeting prematch semua sudah rampung, sehingga tidak sampai ke tengah pertandingan.

Politikus PKS ini mempertanyakan, kenapa pihak terkait sampai lalai terkait regulasi yang berlaku dalam cabang Judo tersebut.

"Ini menunjukkan panitia dan cabor tidak siap menerjunkanpara atlet bertanding," cetus Fikri.

Fikri mengakui, regulasi dalam pertandingan internasional judo berdasarkan ketentuan IJF (International JudoFederation) belum membolehkan atlet menggunakan tutupkepala apapun, termasuk jilbab dalam kejuaraan.

"Mestinya bisa negosiasi sebelumnya, kalaupun permintaan gagaldipenuhi, tidak sampai merugikan kontingen Indonesia sepertiini," sesal Fikri.

Lebih jauh, kejadian ini akan membuat interpretasi negatif dikalangan publik Indonesia yang mayoritas muslim.

"Masyarakat muslim akan bereaksi karena melihat simbolislam seperti jilbab dilarang dalam event yang ditonton jutaanorang, dan hal itu menyakiti publik," tuturnya.

Kemudian, lanjut dia, bisa timbul prasangka lain, karena sebelumnya dievent yang lebih besar seperti Asian Games yang baru saja usai, banyak atlet putri yang berhijab, ikut bertanding.

"Dan jilbab terbukti tidak menghalangi atlet untuk berprestasi, bahkan meraih emas, lantas kenapa masih ada pelarangan semacam ini?," ujarnya.

Sepanjang Asian Games 2018, bertebaran atlet-atlet putri bangsa peraih medali yang juga hijaber.

Di cabang panjattebing ada Aries Susanti Rahayu (emas) dan Puji Lestari(perak). Di cabang pencaksilat ada Puspa Arum Sari (emas) dan Sarah Tria Monita (emas), Nandita Ayu dan Tri Retnoatlet bola voli putri, Diananda Choirunnisa (panahan), hingga peraih emas pertama untuk Indonesia.(yn)

tag: #asian-games-2018  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...