JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma"ruf Amin menyesalkan politisasi terhadap isu ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara(KPPS) meninggal.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma"ruf, Abdul Kadir Karding menuding, isu petugasKPPS meninggal telahdijadikan komoditas alias dagangan politik oleh pasangan nomor urut 02.
"Saya memang melihat ada kecenderungan 02 tidak dapat memperlihatkan data dan fakta soal kecurangan-kecurangan. Isu bahkan digeser dan digoreng ke KPPS yang meninggal atau yang sakit. Dan dalam bayangan saya, saya setuju bahwa nampaknya isu soal ini terjadi indikasi politisasi," ujar kepada wartawan, Sabtu (11/5/2019).
Karding menilai manuver politik menggunakan isu meninggalnya petugas KPPSterkait Pemilu sudah keterlaluan.
Dia pun meminta seluruh tokoh politik bisa menahan diri dan memahami kesedihan keluarga korban yang ditinggalkan.
"Artinya, meninggalnya KPPS ini dijadikan bahan komoditi politik.Sebenernyaterlalu berlebihan dan sungguh kita prihatin, orang jadi korban tapi dijadikan alat politik," sebut Karding.
Selama pelaksanaan Pemilu 2019, total sudah 500 lebih petugas KPPS yang dilaporkan meninggal dunia. Data tersebut per Jumat (10/5/2019). Selain itu, petugas KPPS yang dilaporkan sakit berjumlah 4.602 orang. Jadi total petugas yang sakit dan meninggal sebanyak 5.071 orang.
Karding tak memungkiri banyaknya petugas penyelenggara pemilu yang meninggal perlu diusut. Namun, hasil investigasi itu tidak bernuansa politis dan digunakan untuk evaluasi pelaksanaan pemilu ke depan.
"Yang harus dilakukan, pemerintah segera mengambil langkah-langkah untuk mengetahui apa sesungguhnya yang betul-betul terjadi secara objektif dengan misalnya, membentuk pokja atau kelompok terdiri dari kepolisian, Kemenkes, dari unsur dokter, misalnya IDI, dan pihak lain, seperti KPU, yang kemudian melakukan pemetaan apa yang terjadi. Ini menjadi bahan bagi kita untuk ke depan melakukan apa yang disebut evaluasi," sebut Karding.
Politikus PKB ini pun meminta semua pihak memberikan dukungan kepada keluarga petugas KPPS yang meninggal dunia.
Karding mengatakan hal tersebut sudah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi yang telah menyiapkan santunan untuk korban.
"Kita coba memberi kepercayaan kepada institusi-institusi yang kredibel untuk mengetahui keadaan persisnya," kata anggota DPR RI itu.
"Dengan rencana membentuk pansus-lah kemudian digoreng sana-sinilah, itu justru tidak membantu kepada korban tapi malah akan menyakiti mereka. Karena mereka sudah korban tapi masih "diekspos" sedemikian rupa dan digunakan untuk kepentingan-kepentingan politik kelompok," lanjut Karding.
Sebelumnya, Komisioner KPUViryan Aziz mengomentari soalhoaxpetugas KPPS bernama Sita Fitriati meninggal dunia karena diracun. Semua pihak diminta untuk tidak mempolitisasi isu banyaknya petugas KPPS yang meninggal.
"Jangan mempolitisir petugas KPPS yang gugur. Hormati perjuangan mereka yang bekerja dengan semangat sukarela, dan telah ikut aktif mensukseskan pemilu 2019," ucap Viryan, Jumat (10/5). (Alf)