JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta menyebutkan jumlah korban luka-luka akibat kerusuhan 21-22 Mei, saat ini mencapai 897 orang. Paling banyak korban mengalami luka sobek, memar, hingga iritasi mata.
"Jumlah yang diberikan layanan kesehatan sejak tanggal 21-24 Mei sebanyak 905 orang, 8 orang di antaranya meninggal," kata Kepala DinasDKI Jakarta, Widyastuti dalam keterangannya, Jumat (24/5/2019)
Data tersebut tercatat per hari ini.Sumber data diperolehdari posko lapangan (ambulans) sebanyak 159 orang, kemudian dari rumah sakit (20 RS) sebanyak 732 orang, dan Puskesmas (2 Puskesmas) sebanyak 14 orang.
"Korban paling banyak berusia 20-29 tahun (360 orang/40% dari total kasus). Kondisi korban luka ringan (lecet, luka sobek, memar, iritasi mata) sebanyak 578 orang, luka berat (patah tulang, cedera kepala, luka akibat benda tajam dan benda tumpul) sebanyak 95 orang, penyakit lainnya (tekanan darah tinggi, ISPA, pingsan) sebanyak 224 orang. Sampai saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit sebanyak 58 orang," terang Widyastuti.
Lebih lanjut, Widyastuti mengatakan, delapan orang meninggal keseluruhannya berjenis kelamin laki-laki yang berusia 16 tahun sampai 31 tahun.
"Alamat 4 orang dari Jakarta, 2 orang dari Tangerang, 1 orang dari Depok, dan 1 orang dari Pandeglang. Jenazah meninggal berasal dari data RS: 3 jenazah dari RSUD Tarakan, 2 jenazah dari RS Pelni (dirujuk ke RS Polri), 1 jenazah dari RS Budi Kemuliaan (dirujuk ke RSCM), 1 jenazah dari RSAL Mintoharjo (dirujuk ke RS Polri), dan 1 jenazah dari RS Dharmais (dirujuk ke RS Polri)," paparnya.
Widyastuti mengatakan, empat korban meninggal yang dirujuk ke RS Polri dilakukan autopsi. Sementara empat jenazah lainnya keluarga menolak dilakukan autopsi dan sudah dibawa pulang oleh keluarga. (Alf)