Jakarta
Oleh Jihan Nadia pada hari Selasa, 27 Agu 2019 - 15:15:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Ditentang Warga, Pemprov DKI Diminta Tunda Normalisasi Waduk Muara Angke

tscom_news_photo_1566892821.jpg
Anggota Fraksi PAN DPRD DKI, Riano P Ahmad. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)--Rencana normalisasi dan pelebaran Waduk di Muara Angke Jakarta Utara oleh Kepala Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan Nusantara (UP3N) Pemda DKI, ditentang warga sekitar. Pasalnya, proyek pelebaran Waduk tersebut akan berimbas pada pemukiman dan mata pencaharian warga.

Penduduk sekitaryang sebagian besar berprofesi nelayankini terancam kehilangan mata pencahariannya, dalam hal ini pemukiman Nelayan Pengolahan Ikan Muara Angke.

Salah satu bangunan yangakan terdampak normalisasi dan pelebaran waduk tersebut adalah gudang Garam milik Koperasi Mina Jaya sesuai dengan SK Gubernur Nomor 2263 Tahun 1984 tentang pengolahan fasilitas pengolahan hasil perikanan tradisional (PHPT) dalam kawasan proyek pengembangan pengelolaan lingkungan (PPL) Muara Angke.

Merespon hal ini, Anggota Fraksi PAN DPRD DKI, Riano P Ahmad meminta Pemda DKI Jakarta menunda dulu pelaksanaan proyek normalisasi dan pelebaran Waduk Muara Angke.

Setidaknya, hingga warga dan masyarakat nelayan sekitar yang sudah puluhan tahun tinggal di sekitar Waduk mendapatkan solusi.

"Pada prinsipnya, kami (Fraksi PAN) mendukung program normalisasi yang dicanangkan Pemprov DKI. Hanya saja, sebelum eksekusi dilakukan, Pemprov juga harus memikirkan nasib masyarakat nelayan sekitar," kata Riano saat dihubungi wartawan, Jakarta, Selasa (27/8/2019).

Karena itu, mantan Ketua Komisi A DPRD periode 2014-2019 ini meminta Pemprov menunda dulu eksekusi pelebaran Waduk, hingga nasib nelayan mendapat kepastian mata pencahariannya tidak ikut diberangus.

Apalagi, kata Riano, rencana normalisasi dan pelebaran Waduk itu belum tersosialisai secara merata kepada masyarakat yang akan terdampak.

"Apapun, tempat tinggal dan mata pencaharian warga tidak boleh diabaikan hanya atas nama pembangunan. Apalagi, dengan cara-cara penggusuran paksa," tegas Riano.

Riano kemudian menyinggung soal slogan khas yang menjadi identitas Pemerintahan DKI dibawah kepemimpinan Gubernur DKI Anies Baswedan, yakni "Maju Kotanya Bahagia Warganya".

Menurut Riano, jangan sampai slogan tersebut dinodai atau malah dirusak gara-gara ulah anak buah Anies di bawah.

"Sebagai partai pendukung, PAN berkepentingan untuk menjaga dan mengingatkan Pak Anies, agar slogan itu tidak dianggap narasi kosong dan hanya sekedar buat gaya-gayaan," terang Riano.

Karenanya, sambung dia, dalam menyelesaikan segala problematika kehidupan di Ibu Kota, Pemprov harus melihat dan memikirkan kondisi riil warga sekitar.

"Pembangunan dalam segi infratruktur memang harus jalan, tapi warga terdampak tidak boleh diabaikan. Karena mereka punya hak hidup untuk bahagia," Riano mengingatkan.

"Jadi, slogan Maju Kotanya Bahagia Warganya, harus betul-betul dirasakan dan dihadirkan ke tengah-tengah masyarakat. Karena kebahagian warga Jakarta merupakan tujuan yang ingin Pak Anies wujudkan," sambungnya. (Alf)

tag: #dprd-dki  #partai-amanat-nasional  #pemprov-dki  #anies-baswedan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...