Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Minggu, 22 Sep 2019 - 14:59:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Tolak RUU Pertanahan, Ribuan Petani Akan Demo di Istana-DPR 24 September

tscom_news_photo_1569139162.jpg
Ilustrasi petani (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ribuan petani dari berbagai daerah akan menggelar aksi unjuk rasa pada 24 September dalam rangka peringatan Hari Tani Nasional (HTN) sekaligus menolak pengesahan RUU Pertanahan. Aksi tersebut direncanakan akan digelar di dua titik yakni di Istana Negara dan gedung MPR/DPR RI.

"Kami mengajak pada 24 September aksi damai, karena situasinya sedang memanas terutama di Jakarta terutama terkait pembahasan RUU Pertanahan. Kami ingin pastikan peringatan Hari Tani Nasional dapat berjalan dengan lancar dan tidak terganggu dengan situasi nasional," kata Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika, di kantornya, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (22/9/2019).

Dia memperkirakan akan ada 7.500 massa yang berasal dari serikat petani di berbagai daerah, di antaranya dari daerah Jawa Barat, Serikat Petani Pasundan, Serikat Petani Majalengka, Banten, Pemalang, Batang, dan Banjarnegara (Jawa Tengah).

"Sampai hari ini ada estimasi 7.500 orang. Tapi kita masih lihat kondisi yang berkembang, tapi perhitungan terakhir sekitar 7.500," ujarnya.

Aksi tersebut akan diikuti 76 organisasi. Selain itu akan ada massa dari gerakan buruh, gerakan perempuan dan gerakan lingkungan.

Dewi menyampaikan ada 5 poin permasalahan yang akan digugat ke pemerintah dan DPR, yaitu macetnya pelaksanaan reforma agraria, mandat yang belum berjalan mengenai TAP MPR No IX/2001, UU Pokok-pokok Agraria 1960, evaluasi satu tahun Perpres Reforma Agraria, abainya penyelesaian konflik agraria di semua sektor.

Selain itu petani juga masih merasakan adanya perampasan tanah, penggusuran, dan kriminalisasi. Dewi juga meminta agar pengesahan RUU Pertanahan ditunda karena dinilai berwatak liberal sehingga tidak berpihak ke petani, serta menolak kebijakan ekonomi, pertanian dan peraturan hukum yang pro korporasi dan menyengsarakan rakyat.

"Karena agenda reforma agraria dan konflik tanah itu juga tanggung jawab DPR MPR untuk mengevaluasi pemerintah. Mereka alpha tanggal 24 itu juga merupakan sidang paripurna terakhir. Dan selalu Menteri Sofyan Djalil selalu bilang itu akan jadi kado ulang tahun bagi petani tanggal 24," ujarnya.

"Justru kita melihat RUU Pertanahan meskipun digadang-gadang hanya melengkapi UU PA 1960 kenyataannya dari seluruh batang tubuh RUU Pertanahan ingin menggantikan peran UU PA. Itulah kenapa kita memastikan RUU Pertanahan tidak disahkan. Bahkan kita tolak dengan kualitas RUU yang buruk sekali," kata Dewi.

Dia mengatakan rencana titik kumpul massa berada di Masjid Istiqlal yang dimulai pukul 07.00 WIB. Selanjutnya massa akan long march ke arah patung kuda Monas, Istana Negara, dan pada pukul 14.00 WIB massa akan bergerak ke arah DPR. (Alf)

tag: #dpr  #jokowi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Ketua Umum IMI Bamsoet Dukung Gelaran Pecah VW 2024 Dapatkan Rekor MURI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mematangkan persiapan acara pemecahan Rekor MURI, ...
Berita

SOKSI Optimis MK Tak Lampaui Wewenangnya: Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Menjelang putusan MK tentang sengketa Pilpres 2024 pada 22 April 2024 mendatang, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI. Ir. Ali Wongso Sinaga menyatakan optimis amar ...