Jakarta
Oleh Jihan Nadia pada hari Rabu, 25 Sep 2019 - 14:04:29 WIB
Bagikan Berita ini :

Bermasalah, DPRD DKI: Anies Harus Batalkan Proyek Pengadaan Beton di BPPBJ

tscom_news_photo_1569395069.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPRD DKI merespon ribut-ribut soal dugaan adanya "permainan nakal" di lelang e-Katalog Pengadaan Barang Kategori Beton yang diselenggarakan Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) Pemprov DKI Jakarta.

Hal ini menyusul adanya kejanggalan dalam proyek Katalog Elektronik Kategori Pekerjaan Beton, Beton Precast, dan Beton Rapid Setting Tahun 2019.

Anggota DPRD DKI Riano P Ahmad menyayangkan permasalahan yang muncul, akibat prosedur yang disinyalir tidak sesuai aturan sebagaimana temuan Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I). Karena itu, BPPBJ DKI selaku penyelenggara proyek harus membatalkan lelang tersebut.

"Dewan meminta Gubernur segera memerintahkan BPPBJ agar proyek itu dibatalkan. Karena Gubernur akan ikut bertanggung jawab bila lelang ini terbukti bermasalah di kemudian hari," kata Riano kepada wartawan di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Anggota Fraksi PAN ini tidak ingin Gubernur DKI Anies Baswedan ikut terseret kasus hukum akibat ulah anak buahnya.

"Sebab, ini saya melihat ada indikasi monopoli proyek dengan oknum kontraktor-kontraktor pemain lama. Sehingga aturan persyaratan lelangnya terkesan dibuat tidak ketat," terang Riano.

Riano menjelaskan, Fraksi PAN berkomitmen mendukung pembangunan Pemprov DKI Jakarta. Namun, adanya kejanggalan-kejanggalan dalam prosedur harus dipastikan clear. Sehingga tidak ada masalah hukum di kemudian hari.

"Tidak boleh ada praktik-praktik kolusi apapun terhadap kepentingan oknum pengusaha tertentu," tegas Riano.

Karena itu, Riano meminta agar BPPBJ DKI membatalkan dan mengulang lagi proses lelang agar dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Dari pada ini bermasalah di kemudian hari, sebaiknya proyek tersebut dibatalkan," katanya.

Menurut Riano, apa yang coba dibenahi di era Anies, jangan sampai dinodai dengan adanya dugaan "kongkalikong" yang mengundang kecurigaan publik akibat kesalahan anak buahnya. "Ini sangat berbahaya," sambungnya.

Selain itu, Riano juga meminta Gubernur Anies segera mengevaluasi kinerja Kepala BPPBJ Pemprov DKI Jakarta, Blessmiyanda.

"Kalau terbukti (main), ya harus dicopot," pungkas Riano.

Diketahui, sosok Blessmiyanda sebelumnya merupakan Kepala BPPBJ pertama di Pemprov DKI. Dia menjabat di era Gubernur Basuki T. Purnama (Ahok) pada tahun 2015, dan dicopot di era Gubernur Djarot S. Hidayat dengan alasan kinerjanya lambat.

Bila dilihat lebih ke belakang lagi, pada masa Gubernur Ahok, kinerja Kepala BPPBJ DKI Blessmiyanda sendiri cukup sering disorot.

Namun, entah pertimbangan apa, pada (6/8/2018) tahun lalu, Anies mengangkat lagi Blessmiyand sebagai Kepala BPPBJ DKI dari yang sebelumnya menjabat Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup Pemprov DKI. (Alf)

tag: #dprd-dki  #anies-baswedan  #pemprov-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...