Jakarta
Oleh Jihan Nadia pada hari Jumat, 27 Sep 2019 - 01:40:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal Ambulans Berisi Batu dan Bensin, Anies Menduga Ada Upaya Ingin Memfitnah

tscom_news_photo_1569523148.jpg
Satu unit mobil ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tepatnya Puskesmas Kecamatan Pademangan yang disita polisi saat kerusuhan antara pelajar dan polisi. Saat ini, ambulans DKI itu berada di Polda Metro Jaya, Kamis, 26 September 2019. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan personel yang bertugas di lapangan telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), saat demo berlangsung.

Anies menduga ada upaya memfitnah petugas paramedis menyusul ditemukannya ambulans milik DKI berisi batu dan bensin.

Anies memastikan, petugas di lapangan dalam mengawal jalannya demonstrasi hingga berakhir ricuh, di kawasan Senayan dan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada 23-25 September 2019, sudah bertugas sesuai SOP.

Salama tiga hari tersebut, Pemprov DKI Jakarta menugaskan tim medis beserta mobil ambulans di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, petugas Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, dan Satpol PP Provinsi DKI Jakarta.

Anies menyebut, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah mengerahkan 40 unit ambulans sejak Selasa lalu. Pemprov DKI Jakarta menghadirkan mobil ambulans dari sejumlah RSUD sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk memberi pelayanan kesehatan kepada peserta demonstrasi yang membutuhkan sesuai petunjuk dari Kementerian Kesehatan RI.

"Petugas medis ini membawa misi kemanusiaan. Harus dicatat, mereka bekerja sesuai SOP. Siapapun yang membutuhkan bantuan medis, mereka akan memberikan bantuan, baik itu para demonstran maupun aparat keamanan. Saya ingin garis bawahi di saat semua orang menjauh, petugas ambulans mendekat, ini bukan sebuah pekerjaan yang sederhana," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Anies menduga ada pihak yang berupaya memfitnah petugas paramedis menyusul ditemukannya ambulans yang berisi batu. Sedikitnya ada 4 mobil ambulans milik PMI dan 1 mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta yang masih berada di Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Di saat petugas berjibaku menyelamatkan orang yang terluka, dimana mobil ambulans dalam keadaan kosong, di situlah ada potensi petugas paramedis difitnah oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan menyisipkan batu.

"Tugas mereka bukan sebuah pekerjaan yang sederhana dan ini bukan sesuatu yang gampang karena itu potensi mereka kena fitnah selalu ada," ungkapnya.

Pemprov DKI Jakarta berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik dengan menyiagakan mobil ambulans disertai satu dokter, satu perawat, dan satu sopir, di sejumlah titik kerumunan massa. Para petugas medis bertugas sesuai fungsinya, alat medis yang tersedia di dalam mobil ambulans juga sesuai standar kedaruratan, meliputi pertolongan pertama hingga deteksi jantung, semua demi memberikan pelayanan terbaik. Para petugas medis yang disiagakan tidak akan melakukan tugas di luar fungsi dan tanggung jawabnya.

Menanggapi demonstrasi pelajar STM yang berujung ricuh, Anies menyampaikan telah memberikan imbauan kepada pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan dan mendata peserta didiknya agar tetap terdeteksi keberadaannya.

Anies juga mengimbau kepada seluruh orang tua untuk memantau anak-anaknya seusai jam sekolah berakhir

"Mengenai siswa, saat ini sedang dilakukan pendataan. Kepala Sekolah bertanggung jawab memastikan anak didiknya dalam keadaan aman, masuk sekolah, dan mengikuti pelajaran dengan baik. Saya juga mengimbau kepada orang tua untuk mengawasi dan memantau anak-anak agar semua anak Jakarta terdeteksi posisinya di mana," ucapnya.

Terkait kerugian yang ditimbulkan akibat demonstrasi ricuh tersebut, Pemprov DKI Jakarta tengah membahas dan mengakumulasikan jumlahnya. Pemprov DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan Wali Kota Administrasi untuk mengidentifikasi kerusakan fasilitas umum pascademonstrasi.

"Kepada masyarakat untuk tidak mudah terpancing dengan kabar melalui media sosial (medsos) yang belum terkonfirmasi. Sering kali, kabar dari medsos justru menyebarkan kabar yang tidak benar, sehingga memicu terjadinya konflik di masyarakat. Kami minta agar jangan menyebarkan berita kabar yang juga tidak terkonfirmasi dengan benar," pungkasnya.

Sementara itu, Ketua fraksi Partai PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono meminta agar Gubernur Anies menjelaskan sejelas-jelasnya kronologi penangkapan ambulans milik DKI apabila benar terdapat batu dan bensin.

"Kan bisa dia (Gubernur) memanggil Dinas kesehatan, kenapa itu ambulan bisa ditahan polisi," pungkasnya. (Alf)

tag: #pemprov-dki  #anies-baswedan  #aksi-mahasiswa  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...