JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Warga Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara mengaku kesal dengan tindak lanjut dari PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) saat mereka melaporkan air mereka yang berubah-ubah warna.
Salah satunya disebutkan warga RT005/RW015 Napsiah (44) yang terdampak air PAM berubah-ubah warna tersebut.
Ia mengaku telah melaporkan problem itu ke Palyja beberapa minggu yang lalu melalui pesan singkat.
"Mereka (Palyja) cuma datangngecekkondisi meteran, selebihnya pas kami lapor keadaan seperti ini (air berubah warna) mereka cuma bilang, "wah ini masalah jaringan"," kata Napsiah saat ditemui wartawan di kediamannya, Jumat (4/10/2019).
Napsiah menyebutkan bahwa tidak ada solusi yang ditawarkan petugas Palyja yang mendatangi rumahnya.
Petugas saat itu beralasan bahwa untuk mengetahui masalah air berubah-ubah warna itu pihaknya harus membongkar seluruh jaringan air yang ada.
Petugas dari Palyja itu justru meminta tanda tangan Napsiah tanda ia sudah mendatangi rumah kliennya tersebut.
"Ya saya enggak mau tanda tangan lah," ujar Napsiah kesal.
Kekesalan yang sama juga disampaikan oleh Darniasih (52). "Ah Palyja mah datang cuma tanda tangan tanda tangan doang, enggak ada solusinya," ujar dia menimpali perkataan Napsiah.
Darniasih mengaku terpaksa membeli air bersihhingga menghabiskan uang Rp 20.000 sehari untuk memenuhi kebutuhannya.
Hal itu membuat pengeluaran keluarganya membengkak.
Sementara itu PT Palyjamengaku baru mengetahui persoalan air yang berubah-ubah warna tersebut pada malam ini.
"Ini sedang saya koordinasi dulu dengan tim terkait, nanti setelah saya dapat jawabannya saya kabarin lagi," katamedia relationPT Palyja Ade Rifelino Jumat (4/10/2019) malam.
Sebelumnya diberitakan, air PAMyang mengaliri rumah warga di Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara berubah-ubah warna.
Berdasarkan pantauan Kompas.com air pada Jumat (4/10/2019) malam, air yang mengalir ke salah satu rumah warga tampak berwarna biru keunguan. Dari air berwarna ungu itu tercium bau seperti air got.
Bahkan salah satu warga sempat menyimpan sampel dari semua warna yang pernah mengalir di rumahnya. Terlihat ada air yang berwarna hijau, biru, ungu, dan kemerahan. (Alf)