JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebentar lagi resmi menjadi Presiden RI ke-8 pada hari ini (Minggu, 20/10/2019). Tak hanya pelantikan, publik dan rakyat pun menunggu siapa pembantu Presiden nanti di kabinet.
Desakan pun muncul, termasuk Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman. Habib mendesak supaya Presiden segera umumkan Kabinet usai dilantik.
Namun desakan oleh Habiburokhman itu dinilai kurang etis oleh Anggota DPR Fraksi Demokrat Irwan. Menurut dia Gerindra bukan pengusung Jokowi dan menteri kabinet adalah hak prerogatif Presiden.
“Artinya tetap penentu akhirnya adalah presiden. Jangan paksa atau desak Jokowi untuk segera umumkan kabinet,” jelas Irwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Irwan juga menilai, alasan Gerindra untuk mendorong percepatan kabinet pun kurang tepat, karena jika bicara hak prerogatif presiden maka sudah dibatasi waktu oleh UU yaitu pembentukan kementerian dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak Presiden mengucapkan sumpah atau janji.
Irwan pun menyarankan agar Gerindra mendoakan dan mendukung pemerintahan Jokowi-Maruf lima tahun ke depan.
“Sebaiknya mari kita doakan dan dukung Jokowi-Ma’ruf bisa lanjutkan pencapaian lima tahun periode sebelumnya. Bagaimanapun tantangan pemerintah ke depan tidak mudah, butuh gotong royong pikiran dan tindakan seluruh anak bangsa,” jelas legislator asal Kaltim ini.
Selain itu, Irwan mengucapkan selamat dan sukses atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan KH. Maruf Amin.
“Semoga dengan semangat optimisme dan persatuan kita bisa setara dan sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia,” tutup Irwan. (ahm)