Oleh Alfian Risfil pada hari Senin, 18 Nov 2019 - 14:59:32 WIB
Bagikan Berita ini :

Margarito Desak BK DPRD Segera Keluarkan Putusan Kasus Etik Politikus PSI

tscom_news_photo_1574063972.jpg
Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis angkat suara terkait dugaan pelanggaran etik Anggota Fraksi PSI DPRD DKI William Aditya Sarana.

Nasib William saat ini berada di tangan Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI dan pimpinan Dewan. Pekan lalu, William telah diperiksa BK karena mempostingrancangan usulan anggaran dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD 2020, ke media sosial (medsos).

Margarito menilai, postingan William tersebut jelas tidak etis. Sebab,dokumen KUA-PPAS 2020 itu statusnya masih dalam proses penyusunan disatuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI Jakarta.

"Menurut saya mereka (PSI) terlalu terburu buru. Mereka kepagian dalam mengungkap temuan (anggaran yang dianggap janggal). Ungkapan mereka kehilangan dan tidak punya efek destruksi kepada Gunernur DKI Anies Baswedan," kata Margarito kepada TeropongSenayan, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Namun demikian, Margarito tak mau mendahului putusan BK DPRD DKI. Dia juga meminta publik menghormati proses yang saat ini tengah berlangsung di meja BK DPRD DKI.

"Karena sekarang sudah dilaporkan ke BK DPRD. Maka DPRD harus segera menuntaskan laporan tersebut. Lakukan secara tuntas. Akan jadi olokan orang bila laporan ini tidak segera diperiksa atau dituntaskan," ungkap Margarito.

Dia menegaskan, sebagai penjaga etik wakil rakyat di Kebon Sirih, BK DPRD harus tegak lurus dan berani mengeluarkan putusan secara objektif, berdasarkan data dan fakta.

"Jadi, menurut saya memeriksa dia (William) adalah cara terbaik mendemonstsasikan transparansi dan akuntabilitas sekaligus menampilkan hasrat DPRD untuk terlihat selalu bekerja secara tertib. Saya tidak ingin terburu buru menyimpulkan. Biarkan data fakta bicara lalu jatuhkan putusan," tegas Margarito.

Lebih jauh, Margarito memandang, dalam polemik anggaran janggal ini Anies bukan saja tidak terlibat, tapi sikap Anies jelas menolak anggaran janggal tersebut.

Anies, lanjutnya, juga membiarkan langkah anak buahnya diSKPD DKI Jakarta yang memilihmundur di saat muncul anggaran aneh di Pemprov DKI. Mereka adalahKepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) DKI, Edy Junaedi, dan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sri Mahendra. Keduanya mundur dalam waktu yang berdekatan.

"Terlihat mereka (PSI) ini tidak tepat meletakan titik bidik. Karena yang bertanggung atas penyusunan anggaran pada KUA PPAS adalah Sekda sebagai ketua tim anggaran Pemda. Di tim tersebut ada Kepala Bapeda dan kepala pengelola keuangan daerah. Jadi, mereka yang jadi titik bidik. Bukan Anies," jelas Margarito.

Apalagi, lanjutnya, Anies jelas menolak jenis dan besaran anggaran yang dimaksud. "Anies justru mendapat poin dari kegaduhan peristiwa ini. Menurut saya Anies tidak ter-downgradedari pristiwa ini," Margarito menambahkan.

Diketahui, sebelumnya William dilaporkan ke BK oleh warga bernama Sugiyanto atas dugaan pelanggaran etik.Anak buah Grace Natalie itu dianggap "offside" lantaran ulahnya mengunggah draft KUA-PPAS yang masih dalam proses pembahasan di SKPD telah menimbulkan kegaduhan yang luar biasa.

Sebagai legislator, Williamdinilai tidak sedang menjalankan tugas konstitusionalnya mengawasi anggaran Pemprov DKI. Tetapi memang ingin membuat kegaduhan di ruang publik.

Pasalnya, selain tidak melakukan koordinasi dengan pimpinan dewan terkait temuannya, William malah menggelar jumpa pers dan mengunggahnya ke medsos. (Alf)

tag: #dprd-dki  #psi  #pemprov-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...