Oleh Alfian Risfil pada hari Jumat, 29 Nov 2019 - 15:26:59 WIB
Bagikan Berita ini :

Ulah Politikus PSI Berujung Pelanggaran Etik, PKS: Harus Jadi Pelajaran

tscom_news_photo_1575016019.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota DPR Dapil DKI Jakarta I Mardani Ali Sera ikut menanggapi keputusan Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI yang telah menjatuhkan vonis bersalah atas kasus dugaan pelanggaran etika oleh anggota Fraksi PSI William Aditya Sarana.

William baru saja divonis melanggar etik karena mengunggah rancangan anggaran KUA-PPAS ke media sosial (medsos) tentang Lem Aibon yang dianggap janggal.

BK menyatakan bahwa William melanggar Tata tertib (Tatib) dewan, dan tidak proporsional dalam mengkritik.

Pasalnya, gara-gara ulah Willim tersebut membuat publik Jakarta geger. Opini negatif pun mengalir deras kepada pemerintahan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Mardani mengatakan, bahwa BK DPRD DKI Jakarta telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan mekanisme, sehingga keputusannya harus dihargai.

"Kedua, ini menjadi pelajaran bersama bahwa kita inginnya esensi bukan sensasi, gitu lho. Ya kalau mau memperbaiki ayo bahas esensi, jangan bikin sensasi," kata Mardani saat dihubungi, Jumat (29/11/2019).

Anggota Komisi II DPR ini menyatakan sependapat bahwa semangat keterbukaan publik harus tetap dijaga. Namun bukanujug-ujugmengekspose perencanaan anggaran yang belum klir dibahas oleh dewan bersama pemerintah daerah.

"Jadi anggaran yang sudah diketok nanti memang harus terbuka. Kalau belum tuntas ya (jangan). Nanti kalau sudah diketok palu, ada catatan monggo. Itu sudah konsumsi publik," ungkap Mardani.

Saat ditanya apakah William juga perlu meminta maaf kepada masyarakat maupun pemerintah DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan, Mardani menyatakan hal itu terserah anak buah Ketum PSU Grace Natalie itu.

"Itu sih terserah yang bersangkutan (William, red). Pemda DKI tidak akan rendah kalau dia tidak minta maaf, dan tidak akan tinggi kalau dia tidak minta maaf," ujar Ketua DPP PKS ini. (Alf)

tag: #dprd-dki  #psi  #pemprov-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...