Oleh Ahmad Syaikh pada hari Selasa, 17 Des 2019 - 20:04:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Sumber Pertumbuhan Ekonomi Jakarta, DKI Soroti Ekonomi Kreatif

tscom_news_photo_1576587884.jpg
Ekonomi kreatif (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyoroti sektor ekonomi kreatif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi Jakarta ke depannya.

Pemprov memastikan ke depannya akan mempermudah perizinan agar investor mau menanamkan investasinya di Jakarta pada sektor ekonomi kreatif.

"Ke depan kita akan menguatkan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, digital ekonomi dan lainnya. Ini sumber pertumbuhan ekonomi baru kita ke depan,” kata Asisten Perekonomian DKI Jakarta, Sri Haryati, di Jakarta, Selasa (17/12/2019)

Tahun depan, dinas pariwisata dikatakan Sri juga akan disandingkan Pemprov dengan ekonomi kreatif.

Dia mengaku, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait serta pemangku kepentingan lain agar sektor ekonomi kreatif ini terus tumbuh.

Diakui Sri, target investasi tahun ini di Jakarta tercapai dengan baik meski ada beberapa perlambatan.

"Target investasi kita terpenuhi. Tentu kalau tertahan, banyak faktor. Tapi dari sisi Pemprov DKI akan terus meningkat investasi,” katanya.

Untuk menarik investor lebih banyak lagi, pihak Pemprov DKI juga akan memberi kemudahan dalam hal perizinan, dan juga melakukan simlikasi proses melalui JakEvo.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jakarta memiliki tren positif pada tiga tahun terakhir.

Pada 2016, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,85 persen, tahun 2017 naik sebesar 6,22 Persen dan tahun 2018 walaupun ada penurunan akan tetapi masih berada diangka 6,17%.

"Ini berarti kinerja ekonomi Jakarta memiliki produktivitas positif. Untuk 2019 pertumbuhan ekonomi Jakarta walau mengalami sedikit penurunan dipastikan tetap diangka 6 %," jelasnya.

Tren kinerja ekonomi Jakarta yang positif ini dipengaruhi oleh kemampuan Pemprov DKI Jakarta mengelola harga pokok pangan yang stabil untuk menjaga konsumi rumah tangga, sehingga tingkat inflasi juga selalu terkendali.

Selain itu, berbagai program bantuan yang diberikan pemerintah kepada berbagai kalangan masyarakat melalui Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, Kartu Pekerja, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul dan lain lain dipastikan tepat sasaran yang mendorong daya beli masyarakat tetap stabil.

Disisi lain kepercayaan investor menanamkan modalnya di DKI Jakarta juga sangat tinggi dan ini bisa dilihat dari pencapaian target investasi triwulan III/2019 yang menembus angka Rp41,1 triliun.

"Ini menjadi indikator bahwa Jakarta masih memiliki daya tarik bagi investor di tengah sentiment perpindahan ibukota.Tentu hal ini juga tidak luput dari pelayanan perizinan yang semakin terukur dan memiliki kepastian dan iklim usaha yang kondusif," ucapnya.

Meski begitu, diakuinya ada beberapa sektor yang mengalami kelesuan atau tekanan sepanjang tahun 2019, yakni sektor Ritel dan Properti.

Usaha ritel tertekan akibat maraknya bisnis online dan adanya pengiritan belanja masyarakat. Sedangkan sektor properti disamping karena sentiment perpindahan ibukota juga masyarakat kelas menengah yang cenderung menahan uangnya untuk berinvestasi ditengah gejolak ekonomi global dan nasional yang tidak stabil.

"Meski demikian untuk di Jakarta kondisi kedua sektor ini masih belum berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta,namun tidak tertutup kemungkinan tahun depan dapat mempengaruhi," pungkasnya. (ahm)

tag: #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement