Oleh Sahlan_ake pada hari Jumat, 27 Des 2019 - 09:00:47 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR Didesak Bentuk Pansus Jiwasraya

tscom_news_photo_1577412047.jpg
Kantor Asuransi Jiwasraya (Sumber foto : Ilustrasi)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mendesak DPR membentuk Pansus PT Asuransi Jiwasraya gagal bayar atas klaim 17 ribu nasabahnya.

"Kita harus mendesak kepada DPR sebagai penyambung lidah rakyat untuk bersuara mengungkap kasus ini, jika di bandingkan dengan skandal Century kasus Jiwasraya ini jauh lebih besar potensi kerugian negaranya, melibatkan jutaan korban dan mencoreng nama baik Indonesia yang sedang bersusah payah membangun citra/image untuk menarik investasi dan percaya bahwa Indonesia negara yang transparan dan investor merasa aman," kata Pangi dalam pesan singkatnya, Jumat (27/12/2019).

Jika kasus ini dibiarkan berlarut-larut, kata ia, maka jangan salahkan jika publik mulai curiga kepada pemerintah yang seolah membiarkan para penjahat bersembunyi di balik kekuasaan dan pemerintah hanya sibuk mengurus persoalan remeh-temeh tetek bengek yang tidak jelas keuntungannya bagi negara dan bangsa.

Sementara, kata ia, Presiden Joko Widodo mengatakan perusahaan ini telah bermasalah sejak 10 tahun lalu, pernyataan ini diaminkan oleh Sri Mulyani juga mengatakan perusahaan ini mulai bermasalah sejak 2008 lalu.

"Merujuk pada pernyataan ini kasus gagal bayar perusahaan adalah bentuk pembiaran kesadaran yang lambat pemerintah atas manajemen yang buruk pada perusahaan," ucapnya.

"Publik layak curiga atas indikasi praktek curang di tubuh Jiwasraya, bahkan sangat mungkin patut dicurigai penggerogotan terhadap perusahaan dilakukan oleh aktor-aktor yang berlindung di balik agenda kekuasaan," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Pangi, kasus ini harus diungkap seterang-terangnya dihadapan publik, kita tidak bisa berharap hanya kepada pemerintah yang telah terbukti berbuat lalai dan terkesan pembiaran sehingga probelem ini berlarut-larut.

"Apalagi berharap pada menteri BUMN yang sibuk dengan urusan ecek-ecek ngurusin motor dan sepeda yang nilainya hanya ratusan sampai miliaran rupiah, ditambah lagi dengan adanya bau amis konflik kepentingan sang menteri yang melibatkan perusahaanya," tegasnya. (Al)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement