JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Kasus pembunuhan brutal 51 orang muslim yang sedang sholat Jumat kembali menarik perhatian penduduk Selandia Baru. Itu terjadi ketika pengadilan akan mengelar kembali persidangan kasus yang melibatkan Brenton Tarrant.
Brenton didakwa telah melakukan pembunuhan keji umat muslim yang beribadah di Masjid Al Noor dan Linwood, Chrtischurch, Selandia Baru. Pada Maret 201, ia dibantu rekannya memberondong penduduk pria Muslim yang tengah sholat dengan senapan.
Dalam persidangan yang berlangsung Kamis (26/3/2020), Brenton tidak ditampilkan di kursi pesakitan. Dalam pengadilan yang berlangsung singkat itu, hakim menampilkan video pengakuan Brenton pada sedikit hadirin di sana.
Seperti dikutip situs The Guardian (26/3/2020), dalam video tersebut Brenton tiba-tiba mengaku bersalah atas semua dakwaan. Yaitu 51 pembunuhan, 40 percobaan pembunuhan dan satu tuduhan Tindak Pidana Terorisme. Ada dugaan pengadilan yang berlangsung singat itu diatur agar tidak menimbulkan protes di kalangan masyarakat Selandia Baru.
Pengakuan itu sangat mengejutkan, lantaran dalam beberapa sidang sebelumnya, Brenton tetap menyatakan tidak bersalah.
Memang pengakuan bersalah itu melegakan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern yang tengah menghadapi wabah COVID-19. Ia bilang pengakuan bersalah akan menjadi "bantuan" bagi keluarga korban.
"Permohonan bersalah hari ini akan memberikan beberapa bantuan kepada banyak orang yang hidupnya hancur oleh kejadian 15 Maret," kata Ardern.
Namun persidangan itu dianggap direkayasa, karena sebagian besar keluarga korban tidak bisa menghadiri persidangan karena tak boleh keluar rumah. Pemerintah Selandia Baru memang memutuskan lock down selama 3 pekan. Bahkan keluarga korban tak tahu kalau ada sidang pada hari Kamis ini.
Namun Kepala Kepolisian Mike Bush mengklarifikasi. Perubahan sikap Brenton disampaikan pada Selasa (24/3/2020). Ia meminta polisi untuk menyampaikan pengakuan bersalah di depan pengadilan segera. Permintaan Brenton disetujui dan video itu ditayangkan dua hari kemudian.
"Polisi menghargai berita ini akan mengejutkan para korban dan masyarakat, beberapa di antaranya mungkin ingin hadir di ruang sidang,” ucap Bush.