Oleh Bachtiar pada hari Senin, 04 Mei 2020 - 18:56:49 WIB
Bagikan Berita ini :

Fuad Bawazier ke SMI: Ratu Utang Apa Yang Kau Banggakan Terbitkan SUN?

tscom_news_photo_1588593409.jpg
Fuad Bawazier Menteri Keuangan Era Orde Baru (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Mantan Menteri Keuangan era Orde Baru (Orba) Fuad Bawazier mempertanyakan alasan Pemerintah Indonesia pada (30/04/2020) yang mengeluarkan bond terbaru dengan yield 7,89% untuk tenor 10 tahun.

Pasalnya, lanjut Fuad, jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, penerbitan bond dengan tenor yang sama tapi yield-nya berbeda dengan apa yang dilakukan Indonesia. Jauh sekali perbandingannya.

Philippines, kata Fuad mencontohkan, pada (01/05/2020) mengeluarkan bond terbaru dengan yield 3,5% untuk tenor 10 tahun.

"Berbeda dengan Indonesia yield bond Philippines makin turun disaat terbit pada situasi pandemi," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (04/05/2020).

Selanjutnya, kata dia, Thailand pada (30/04/2020) mengeluarkan bond terbaru dengan yield hanya 1,18% untuk tenor 10 tahun. Thailand juga sama bond yield mereka turun saat pandemi Covid-19.

Vietnam 01/05/2020 mengeluarkan bond terbaru dengan yield hanya 3,05% untuk tenor 10 tahun.

Menurutnya, Jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut diatas, justru berbanding terbalik apa yang dilakukan Indonesia dimana grafik yield naik tajam di saat pandemi Covid-19.

"Untuk menarik para pembeli surat utang pemerintah. Ini menunjukkan bahwa negara sebesar Indonesia surat utangnya baru menarik untuk dibeli kalau imbal baliknya tinggi," sindir Fuad.

Fuad juga mempertanyakan langkah yang digunakan Menkeu SMI yang katanya seabreg prestasi dan penghargaan itu dalam menghadapi kondisi keuangan negara saat ini.

"Dari angka-angka yield diatas, saya bertanya simpel saja kepada Menteri Keuangan SMI yang mendapat banyak julukan dari Menteri Keuangan Terbaik, Menkeu Terbalik, Menteri Utang atau Ratu Utang itu, apa yang kau banggakan dengan Surat Utang Negara yang kau terbitkan itu?" tanya Fuad.

Lebih lanjut Fuad juga mengingatkan agar publik tak disuguhi narasi-narasi yang tak masuk akal. Sebab pada akhirnya publik pulalah yang akan menanggung beban kebijakan itu nantinya.

"Jangan lagi diputarbalikkan dengan mengatakan bahwa penerbitan SUN itu adalah simbol kepercayaan terhadap Indonesia atau kepada Menkeu SMI dan lain-lain. Karena sebetulnya SUN kita laku karena kita membayar bunga yg termahal di Asia Tenggara," pungkasnya.

tag: #ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...