JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Gubernur New York, Amerika Serikat, Andrew Cuomo memutuskan akan mengizinkan aktivitas di sejumlah industri seperti konstruksi dan manufaktur. Sejauh ini, perintah tinggal di rumah di New York akan selesai pada 15 Mei. Cuomo mengatakan untuk area yang memiliki infeksi rendah bisa
kembali beraktivitas usai tanggal tersebut. Hal itu disampaikan Cuomo dalam briefing harian, Senin (4/5).
Ia mengatakan bisa mengerti desakan demonstran untuk membuka lebih cepat aktivitas ekonomi. Tapi dia memperingatkan bahwa pembukaan yang terlalu cepat juga bisa memicu penyebaran virus."Pembukaan kembali akan lebih sulit daripada menutup," kata Cuomo seperti dikutip Reuters. Seperti diketahui, lockdown New York telah berlangsung sejak pertengahan Maret.
Cuomo mengungkapkan bahwa pembukaan aktivitas ekonomi New York akan berlangsung dalam empat tahap. Fase pertama melibatkan sektor konstruksi, manufaktur, dan sejumlah toko ritel serta di wilayah yang tidak terlalu kena dampak corona.
Fase kedua akan melibatkan sektor keuangan dan dukungan administrasi, real estate, serta industri penyewaan. Fase ketiga adalah restoran, jasa layanan makanan dan perhotelan. Fase keempat adalah seni, hiburan, dan lokasi wisata serta sekolah.
Ekonomi Mulai Bangkit
Ekonom Goldman Sachs Group Inc. dan Morgan Stanley melihat ekonomi telah bangkit. "Aktivitas ekonomi mungkin telah mencapai titik terendah sekarang," ujar Jan Hatzius, Kepala Ekonom Goldman Sachs dalam sebuah laporan kepada klien pada Senin (4/5). Efek lockdown dan pembatasan jarak mulai berkurang dan banyak negara secara hati-hati membuka kembali ekonomi mereka.
Sementara Kepala Ekonom Morgan Stanley, Chetan Ahya mengatakan, ada sejumlah indikator yang menunjukkan ekonomi global sedang dalam proses mencapai titik terendah dan segera perlahan bangkit.
"Pandangan kami ekonomi China mencapai titik terendah pada bulan Februari, dan kami pikir kawasan Euro akan mengalami penurunan di bulan April dengan AS mengikuti dari akhir April," kata Ahya, seperti dikutip Bloomberg.