JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 diperkirakan bakal menambah anggaran hingga Rp 535 miliar.
Konisioner KPU Viryan Aziz mengatakan kalau tambahan anggaran sebesar itu merupakan imbas dari pandemik virus corona baru atau Covid-19.
"Anggaran tambahan yang dibutuhkan lebih dari 535 miliar dengan kalkulasi yang detail dan berbasis data TPS terkini dari 270 daerah," kata Viryan melalui keterangannya, Senin (01/06/2020).
Viryan menuturkan kalau Tambahan anggaran sebesar untuk Pilkada Serentak 2020 itu merupakan konsekuensi yang harus ditanggung pemerintah.
Menurutnya, Pilkada Serentak 2020 yang digelar saat masa pandemik corona ini mengharuskan penyelenggara memerhatikan protokol kesehatan pencegahan penularan.
"Setelah identifikasi dan pilihan penyusunan protokol Covid-19 dalam setiap tahapan, konsekuensi berikut adalah penambahan anggaran," tuturnya.
Mantan Anggota KPU Kalimantan Barat ini menyebutkan bahwa penambahan aggaran tersebut nantinya bakal dipakai untuk pengadaan perangkat kerja tambahan.
Mulai dari masker untuk petugas hingga berbagai alat lainnya yang menjadi kebutuhan penyelenggaran yang aman karena pandemi corona.
"Pilihan mengurangi jumlah pemilih per TPS agar konsentrasi massa tidak banyak dan lama di TPS menjadi pertimbangan. Pengadaan alat pengukur suhu tubuh, pembersih tangan, sarana cuci tangan menjadi kebutuhan. Menyemprot areal TPS dengan disinfektan guna menjamin steril dari Covid-19 diperlukan," ujarnya.
"Pilihan alat coblos sekali pakai mengemuka dalam pembahasan internal. Tata cara pemberian tinta ada tiga alternative, disemprot, tetes atau dioles menggunakan korek kuping," tambahnya.
Oleh karena itu, Viryan menyebut kalau KPU juga tengah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait guna menciptakan Pilkada yang aman dari pandemi corona ini.
"Sekitar 101-105 juta pemilih tersebar di 309 kabupaten/kota pada 32 Provinsi akan datang ke TPS. Formulasi TPS yang bebas Covid-19 terus ditelaah sejak akhir Maret 2020," pungkasnya.