JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Jawa barat telah menjadi daerah yang memiliki tingkat infeksi Covid-19 terendah di Pulau Jawa. Jumlah pasien sembuh kian meningkat, penambahan kasus sedikit bahkan ada yang melapor tidak terjadi penambahan kasus.
Ridwan menyebutkan dari 34 provinsi di Indonesia, Jawa Barat berada di urutan ke-28 dalam tingkat infeksi Covid-19 di Indonesia. Tingkat infeksinya juga merupakan yang terendah di Pulau Jawa karena berada di angka 6,6 persen. Hal ini berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penanggulangan COVID-19 Jabar mendapatkan apresiasi pemerintah. “Kemarin kami kedatangan Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) dan Menteri Kesehatan mengapresiasi inovasi-inovasi Jawa Barat. Bahkan Pak Menkes juga berkomitmen membeli rapid test produk Jawa Barat dan juga mengapresiasi koordinasi yang dilakukan oleh gugus tugas provinsi,” kata Ridwan, Senin (22/3)
“Dan minggu depan kami akan mulai membagikan rapor kinerja gugus tugas, sehingga gugus tugas harus bisa mengevaluasi diri, plus minus kelemahannya ada di mana. Itu juga harus menjadi cara kita melakukan pembinaan,” imbuhnya.
Masyarakat Relatif Disiplin
Keberhasilan Jawa Barat terjadi karena sebagian besar masyarakat di daerahnya sudah mulai mengindahkan protokol Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Sejumlah protokol AKB Sudah mulai dilaksanakan masyarakat, seperti yang terpantau di pasar-pasar tradisional dan tempat-tempat wisata.
Hal itu ditunjukkan dengan adanya pengetesan suhu, antrean berjarak, penjualan tiket online. Perekonomian di Jawa Barat sudah mulai bergerak setelah melewati masa-masa terpuruk karena pandemi Covid-19.
Ketika ekonomi sudah mulai bergerak, maka selanjutnya bagaimana masyarakat bisa patuh terhadap protokol kesehatan.
Berdasarkan hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, sektor jasa mengalami penurunan mencapai 4,8 persen, dan sektor industri manufaktur menurun 4,2 persen, akibat pandemi Covid-19.
“Pertanian terkoreksinya hanya 0,9 persen. Menandakan pertanian ini tangguh selama Covid-19. Apalagi, dikombinasi dengan perdagangan digital," ungkapnya.