JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan justru senang meski angka kasus positif COVID-19 di Jakarta justru naik. Dia mengatakan kenaikan itu menunjukkan bahwa Pemprov DKI melakukan banyak tes.
Anies mengatakan, sangat mudah jika hanya untuk menurunkan angka kasus positif yakni dengan mengurangi jumlah tes sehingga pertambahan ya akan terlihat rendah. "Tapi bukan itu tujuan kami. Tujuan kami justru menemukan yang positif, mengisolasi yang positif. Karena itu kami meningkatkan testing," ucap Anies di Jakarta, Minggu (26/7).
Ketika meningkatkan testing, kata Anies, maka warga yang sudah terpapar otomatis akan menambah jumlah angka positif.
Karenanya, Anies mengharapkan masyarakat jangan memandang sebagai masalah besar dengan terus bertambah kasusnya.
"Kalau kami menemukan, berarti kami mengurangi masalah. Bayangkan kalau tidak menemukan, dia ke keluarganya, dia ke tempat kerjanya, dia tidak diisolasi, dia menularkan terus," kata Anies.
Anies menegaskan Pemprov DKI Jakarta akan terus menambah tes pengujian paparan COVID-19, menyusul masih adanya wabah tersebut, meski jumlah penambahan kasus pasti akan terus meningkat. Saat ini Pemprov melakukan pengetesan sebanyak 3.000 hingga 5.000 per hari. "Yang harus kita lihat persentase positifnya (positivity rate). Berapa yang dites, berapa yang positif," ucapnya.
Persentase positif itu, ujar Anies, akan disebut aman bila dia di bawah 5 persen, sementara di Jakarta saat ini angkanya 5,2 persen.Dengan demikian Anies menegaskan pihaknya tidak akan mengurangi jumlah tes untuk memberikan kesan aman.
"Kami justru mau menambah testing supaya bisa menemukan yang positif yang sedang berada di luar, yang semula tidak tahu. Karena 66 persen dari yang ditemukan positif itu adalah tanpa gejala. Nah kalau orang tanpa gejala (OTG) tidak diketahui berbahaya. Kami akan terus mencari mereka yang positif tanpa gejala supaya mereka diisolasi, supaya masyarakat kita bisa selamat," tutur Anies.