Oleh Rihad pada hari Sabtu, 26 Sep 2020 - 09:29:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Resesi Sebabkan 5 Juta Pengangguran, Apa Yang Terjadi Kalau Depresi

tscom_news_photo_1601087381.png
Ilustrasi pencari kerja (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Indonesia telah mengalami resesi. Dalam ekonomi makro, resesi adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Jika terus terjadi maka resesi ekonomi akan mengarah kepada depresi ekonomi.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menyatakan Indonesia masuk resesi tahun ini. .

Menurut dia, definisi resesi sebenarnya tak semudah dilihat hanya dalam dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi mengalami negatif. Perlambatan kegiatan ekonomi dalam waktu lama juga bisa dikatakan resesi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun ini sekitar 5 persen. Namun di kuartal I 2020 pertumbuhannya melambat 2,97 persen dan anjlok menjadi minus 5,32 persen di kuartal II.

Untuk kuartal III, Febrio memproyeksi perekonomian akan kembali minus 2,9 persen hingga 1 persen. Sehingga menurutnya, Indonesia sudah mengalami resesi.

“Kalau dilihat di kuartal I melambat di bawah 5 persen, kuartal II apalagi, dalam sekali. Kuartal III expect di kisaran minus 2,9 persen dan minus 1 persen, berarti sudah resesi, sudah perpanjangan perlambatan ekonomi kita,” ujar Febrio dalam webinar BKF, Jumat (25/9).

“Harapannya kuartal IV akan membaik atau enggak ini jadi fokus ke depan. Kita sudah resesi sepanjang tahun sebenarnya,” lanjutnya.

Febrio menjelaskan, akibat perlambatan ekonomi itu, Indonesia menjalankan kebijakan fiskal yang cukup agresif. Yakni menargetkan defisit APBN 2020 bisa melebar hingga 6,34 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut dia, defisit itu juga merupakan yang terdalam sepanjang sejarah Indonesia.

Meski demikian, Febrio berharap pada kuartal IV diharapkan perekonomian bisa kembali positif. Sehingga di 2021 perekonomian bisa kembali pulih dan defisit anggaran bisa mengecil hingga 2023 kembali di bawah 3 persen dari PDB.

“2021 ambisi kita harapannya pulih lebih cepat, minimal di 4,5 persen target sampai 5,5 persen. Tapi memang bukan tanpa kerja keras, harus kita lakukan berbagai policy ke arah membuat perekonomian makin kuat untuk pulih dan tenaga kerja makin siap pulih ke sana,” katanya.

Pengangguran Semakin Banyak

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, dengan adanya resesi, jumlah pengangguran di Indonesia bakal meningkat hingga 5 juta orang.

"Pertumbuhan ekonomi di minus 1,7 persen dan 0,6 persen akan meningkatkan kemiskinan dan pengangguran secara signifikan. Sekarang jumlah pengangguran kurang lebih 7 juta orang, dan akan bertambah lebih dari 5 juta," jelas Rosan ketika memberikan penjelasan dalam diskusi virtual, Kamis (24/9/2020).

Di sisi lain, setiap tahun di Indonesia ada tambahan 2,24 juta orang yang membutuhkan lapangan kerja baru. Selain itu, berdasarkan data ketenagakerjaan saat ini ada 8,14 juta orang yang setengah penganggur dan 28,41 juta orang pekerja paruh waktu. Dengan demikian, setidaknya ada 46,3 juta orang yang tidak bekerja secara penuh.

"Atau 33,59 persen, angka ini cukup baru, dan dari data Kemenkeu, akan ada tambahan 4 juta hingga 5 juta pengangguran akibat Covid-19," jelas Rosan.

Dia mengatakan, sektor perdagangan dan pengolahan, sebagai dua sektor dengan jumlah tenaga kerja yang besar kinerjanya tercatat kontraksi sebesar minus 7,57 persen dan minus 6,19 persen pada kuartal II lalu.

Selain itu, sektor akomodasi dan makanan minuman bakan mengalami kontraksi 22,02 persen serta industri transportasi hingga minus 30,84 persen.

"Makanan dan minuman mengalami kontraksi besar, tekanan terhadap tenaga kerja sangat besar, oleh karena itu langkah-langkah ke depan dalam penciptaan lapangan kerja menjadi penting ke depannya," ujar dia.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara meramalkan, akan ada 15 juta pekerja yang terkena imbas sehingga harus di-PHK oleh perusahaannya. Tak hanya itu, daya beli masyarakat juga akan menurun karena kehilangan pendapatan.

"Dan itu berpengaruh ke naiknya orang miskin baru. Pastinya, angka kriminalitas juga meningkat," lanjut Bhima.

Salah satu solusi yang dapat diambil apabila terjadi resesi yakni dengan mengandalkan belanja pemerintah untuk mendorong aktivitas ekonomi.

"Misalnya bantuan langsung tunai (BLT) diperluas dan pekerja informal juga harus dikasih uang tunai bukan sekedar yang formal dan punya BPJS Ketenagakerjaan," kata Bhima.

Kemudian, lanjutnya, serapan anggaran stimulus juga tidak boleh lambat. "Perlu digenjot mendekati 100 persen dengan realokasi dan remodeling pos yang serapannya macet seperti halnya subsidi bunga UMKM dan PPH 21 DTP," tambahnya.

Sementara itu, untuk masyarakat, harus bersiap dengan fokus pada belanja kebutuhan pokok. Bhima menyarankan agar masyarakat untuk tidak mudah tergiur belanja hanya untuk menuruti gaya hidup semata.

"Di tengah resesi, jangan ikut latah belanja karena gaya hidup, nanti utang sana sini malah makin terjepit," jelas Bhima. "Siapkan dana darurat secukupnya kalau sakit atau di PHK mendadak," katanya.

Ancaman Depresi

Bila resesi berlanjut, Indonesia akan mengalami depresi. "Masih terbuka kemungkinan (depresi ekonomi). Karena penanganan pandemi yang belum optimal sehingga masyarakat masih menahan belanja. Padahal konsumsi rumah tangga merupakan motor utama perekonomian," kata Bhima.

"Waktu itu kita alami depresi saat masih jadi Hindia-Belanda, di periode 1929-1934. Depresi menyebabkan kelaparan massal di Jawa waktu itu," lanjutnya.

Ia menyarankan agar pemerintah melakukan aksi cepat dengan perluasan bantuan sosial model cash transfer ke masyarakat rentan miskin agar langsung dibelanjakan.

tag: #resesi  #ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Zoom

Mengapa Jual Beli Jabatan Merupakan Modus Korupsi yang Populer?

Oleh Wiranto
pada hari Kamis, 06 Jan 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Walikota Bekasi Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022). KPK mengamankan 12 orang termasuk Wali Kota Bekasi Rahmat ...
Zoom

Anies dan Ridwan Kamil Akan Digugat Apindo, Ini Alasannya

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini sedang berhadap-hadapan dengan pengusaha. Anies vs pengusaha ini terkait dengan keputusan Anies yang mengubah kenaikan UMP dari ...