Oleh windarto pada hari Kamis, 15 Okt 2020 - 14:59:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Ada Pandemi Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Terkontraksi -8,22 Persen di Triwulan II 2020

tscom_news_photo_1602748748.jpg
Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo ikut menemani Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berkunjung ke Jakgrosir Kramat Jati (Sumber foto : dok: Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Bank Indonesia DKI Jakarta menyebut pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta triwulan II 2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam yakni di angka -8,22 persen dampak pandemi COVID-19.

Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo mengatakan perkembangan itu menurun tajam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang masih mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,06 persen.

"Perkembangan ini tidak terlepas dan pengaruh melemahnya ekonomi global," tutur Hamid dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Hamid juga menuturkan bahwa ekonomi DKI juga menurun tajam sebagai dampak kebijakan penerapan PSBB yang mengharuskan jam kerja lebih pendek dan berkurangnya jumlah pekerja lapangan dengan maksud agar kasus virus corona tak lebih meluas.

"Kontraksi pertumbuhan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) DKI Jakarta, dengan kontribusi penurunan terdalam bersumber dan pengeluaran investasi dan konsumsi rumah tangga," ujarnya.

Hamid melanjutkan kontraksi ekonomi lebih dalam bisa ditahan karena adanya investasi yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jakarta yang mencapai Rp30,1 triliun yang tertinggi secara nasional.

Untuk meningkatkan geliat ekonomi DKI, Hamid menyebutkan bahwa perlu dilakukan berbagai upaya secara berkesinambungan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan BI pun harus gencar menyelenggarakan berbagai forum investasi.

"Kemudian, agar ekonomi Ibukota tidak anjlok lebih dalam, Pemprov DKI perlu terus meningkatkan investasi melalui kegiatan promosi guna menarik dan meyakinkan investor untuk berinvestasi di berbagai proyek potensial di Jakarta," ucapnya.

Dukungan kegiatan investasi di ibu kota juga perlu diberikan Pemda DKI melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan, antara lain kemudahan perizinan untuk berbisnis maupun cara-cara lain dalam menangani permasalahan investasi.

"Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan investasi dan aktivitas perekonomian di DKI Jakarta," tuturnya.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Jakarta

Tujuh Indikator Pelemahan Ekonomi dan Tantangan Pertumbuhan.

Oleh Tim Teropong Senayan
pada hari Sabtu, 05 Apr 2025
Situasi perekonomian Indonesia saat ini menunjukkan berbagai tanda pelemahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Setidaknya terdapat tujuh indikator utama yang menggambarkan kondisi ini: 1. ...
Jakarta

Rupiah Terus Melemah: Apa yang Bisa Dilakukan?

Jakarta, 25 Maret 2025-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami tekanan signifikan. Hari ini, rupiah telah mencapai Rp16.549 per dolar AS, bahkan sempat menyentuh Rp16.639 di pasar ...