Oleh Aditya AF pada hari Selasa, 02 Mar 2021 - 06:38:12 WIB
Bagikan Berita ini :

Mantan Menlu AS Klaim Banyak Rakyat Saudi Ingin Berdamai dengan Israel

tscom_news_photo_1614639215.jpeg
Mantan Menlu AS Mike Pompeo. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA ( TEROPONG SENAYAN ) -- Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengklaim banyak orang di Arab Saudi ingin menjalin hubungan normal dengan Israel. Pompeo menyuarakan harapan bahwa Saudi akan bergabung dalam Perjanjian Abraham yang disepakati oleh pemerintahan Donald Trump.

"Saya berharap Kerajaan Arab Saudi dapat menemukan jalannya untuk bergabung dengan Abraham Accords. Saya tahu banyak orang di negara itu menginginkan hal itu terjadi," kata dia

Di bawah Perjanjian Abraham tahun lalu, empat negara mayoritas Arab yakni Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan setuju untuk menjalin hubungan dengan Israel.

Komentar itu disampaikan Pompeo dalam rekaman video pidato pada Combat Anti-Semitism Movement, yang akan memberinya penghargaan kepemimpinan global pada Senin (1/3/21).

Selama ini media-media Israel membuat spekulasi tentang negara-negara Arab lain yang tertarik untuk bergabung dengan pakta tersebut, termasuk Arab Saudi. Wacana bergabungnya Arab Saudi dianggap sebagai hadiah paling berharga bagi negara Yahudi tersebut.

"Memprediksi masa depan telah membuktikan perjuangan bagi saya," kata Pompeo seperti dikutip dari AFP.

Dia juga meyakini akan lebih banyak lagi negara-negara yang ingin memiliki hubungan dengan Israel. Beberapa waktu lalu Pompeo dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga diisukan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di kota Laut Merah, Neom. Tapi hal itu langsung dibantah oleh Riyadh. Namun tetap memicu spekulasi di Israel bahwa kesepakatan normalisasi diprediksi sudah dekat

Arab Saudi sendiri telah menegaskan sikapnya untuk tidak menjalin hubungan dengan Israel sampai kesepakatan tercapai untuk menyelesaikan konflik Palestina. Pemerintahan Trump mendekati Riyadh ketika berusaha mengisolasi musuh bersama mereka, Iran. AS di bawah Trump juga menahan kritik keras atas dugaan pelanggaran HAM di kerajaan, termasuk atas pembunuhan jurnalis Saudi dan kritikus kerajaan Jamal Khashoggi pada 2018.

Berbeda dengan Trump, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan "meminta pertanggungjawaban (Arab Saudi) atas pelanggaran hak asasi manusia". Langkah ini diambil menyusul laporan intelijen AS yang menemukan putra mahkota Mohammed bin Salman menyetujui pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

tag: #amerika-serikat  #kemenlu  #iran  #arab-saudi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...