JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Malaysia kembali memberlakukan lockdown nasional mulai Senin (10/5) beberapa hari sebelum Idul Fitri. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan semua perjalanan antar negara bagian dan antar distrik akan dilarang, pun demikian halnya dengan pertemuan sosial.
"Institusi pendidikan akan ditutup tetapi sektor ekonomi akan dibiarkan terus berlanjut. Malaysia menghadapi gelombang ketiga COVID-19 yang dapat memicu krisis nasional," kata Muhyiddin dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.
Lockdown nasional akan berlaku hingga 7 Juni 2021 atau selama tiga pekan penuh. Data COVID-19 di Malaysia memang terjadi lonjakan penularan virus corona dalam beberapa pekan terakhir. Pada Senin, dilaporkan ada 3.807 kasus baru. Saat ini total ada 444.484 kasus dan 1.700 kematian.
Keputusan tersebut mengikuti pembatasan pergerakan yang diberlakukan di Kuala Lumpur pada 5 Mei. Kegiatan sosial termasuk makan di luar dilarang dan perjalanan antarnegara dilarang kecuali untuk alasan medis, pekerjaan atau alasan lain yang disetujui. Perdana menteri mengatakan lembaga pendidikan akan ditutup selama lockdown , meskipun "semua sektor ekonomi" akan diizinkan untuk beroperasi.
Masjid dengan kapasitas normal 1.000 orang akan diizinkan untuk mengadakan sholat khusus pada hari itu hanya maksimal 50 jamaah. Batas 20 orang akan diberlakukan di tempat yang lebih kecil. Muhyiddin mengatakan data menunjukkan bahwa "pertemuan membuat jarak sosial menjadi sulit, dan bahwa kelompok besar di ruang tertutup adalah penyebab utama penyebaran Covid-19".
Malaysia melarang semua pergerakan antarnegara bagian, antar-distrik selama 4 minggu. Malaysia akan melarang semua pergerakan antarnegara bagian dan antar distrik tanpa izin dari polisi mulai Senin (10 Mei). Larangan nasional akan berlangsung empat minggu hingga 6 Juni. Itu mencakup semua negara bagian, kata Menteri Senior Keamanan Ismail Sabri Yaakob. “Di antara kegiatan yang dilarang (selama kurun waktu tersebut) adalah kegiatan sosial seperti pesta pernikahan, hiburan dan lain-lain serta kegiatan pendidikan dan ekonomi yang melibatkan temu masyarakat dan keramaian,” ujarnya dalam keterangan media. Acara tatap muka sosial atau resmi, baik di sektor publik atau swasta, juga tidak akan diizinkan. Mr Ismail Sabri mengatakan pembatasan akan ditinjau setelah dua minggu.
Silaturahmi Hari Raya diperbolehkan pada hari pertama Aidilfitri, yang jatuh pada tanggal 13 Mei, untuk wilayah di bawah MCO. Jumlah orang dibatasi hingga 15 orang pada satu waktu tergantung pada ukuran rumah.