Oleh Rihad pada hari Rabu, 11 Agu 2021 - 09:00:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Hujan Debu Erupsi Merapi Sampai ke Temanggung

tscom_news_photo_1628647208.jpeg
Ilustrasi Merapi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi kembali mengguyur permukiman warga sekitar lereng pada Selasa, 10 Agustus 2021. “Sebaran hujan abu tipis ini dampak awan panas guguran Gunung Merapi yang terpantau pukul 05.58 WIB, ada delapan wilayah yang terkena hujan abu di Kabupaten Magelang,” kata Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, Selasa, 10 Agustus 2021.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto mengatakan, sejak pagi menjelang siang memang sudah terpantau terjadi hujan abu di wilayahnya. Namun karena tipis jadi jika sekilas tidak begitu tampak jadi harus dilihat dengan seksama.

“Sebaran abu vulkanik Merapi di wilayah kami terpantau di sejumlah kecamatan, antara lain Pringsurat, Kranggan, Temanggung. Kelihatan abunya tapi ya tipis-tipis dan tidak sampai menganggu penglihatan atau pernapasan,”katanya.

Abu vulkanik terbuat dari material berupa potongan kecil batuan bergigi, mineral, serta kaca vulkanik. Saat gas-gas dalam ruang magma mulai menyebar, gas-gas tersebut akan mendorong magma yang terdiri dari silika dan gas keluar dari perut gunung berapi. Ketika terjadi ledakan, magma yang keluar di udara akan mendingin dan membeku, menjadi batuan vulkanik dan pecahan kaca.

Apabila abu tersebut masuk ke mata dan mengenai kornea, dapat menimbulkan luka goresan di kornea dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Jika abu vulkanik terlanjur masuk ke mata, untuk tidak dikucek, melainkan langsung bersihkan dengan air yang mengalir. Membersihkan mata dengan boor water juga disarankan apabila memungkinkan.

Bahaya lain yang dapat timbul yaitu gangguan pernpasan atau ISPA. Menghirup abu vulkanik bisa menyebabkan gangguan kesehatan manusia, sebab aerosol berbahaya dan gas beracun yang membentuk abu dapat membuat iritasi paru-paru. Gejala pernapasan (jangka pendek) yang dirasakan adalah hidung beringus, sakit tenggorokan/batuk, sesak napas, hingga asma bisa kambuh.

Untuk mencegah gangguan kesehatan akibat hujan abu vulkanik seperti yang dilontarkan Gunung Merapi ini, masyarakat diharapkan untuk tetap berada di dalam rumah untuk mengurangi resiko terpapar debu vulkanik. Jika memang harus beraktivitas, pakai masker dan pelindung muka, seperti faceshield.

tag: #merapi  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Peringati May Day 2024, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kesejahteraan Pekerja

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 02 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, dirinya sangat mendukung upaya-upaya peningkatan kesejahteraan pekerja atau buruh. Hal ini disampaikan ...
Berita

Dave Laksono Hadiri acara Digital and Intelligent APAC Congress 2024 Bangkok

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Di era baru yang terus berkembang, teknologi seperti Al dan Cloud mendorong batasan desain bisnis, meningkatkan produktivitas, dan mentransformasi model bisnis. Ketika ...