Oleh Ariady Achmad pada hari Kamis, 01 Mei 2025 - 20:07:15 WIB
Bagikan Berita ini :

Hariman Siregar: 75 Tahun Menjaga Api Perjuangan

tscom_news_photo_1746104835.jpg
InDemo (Sumber foto : Istimewa)

Jakarta, 1 Mei 2025, TEROPONGSENAYAN.COM – Hari ini, Hariman Siregar genap berusia 75 tahun. Bagi sebagian orang, usia adalah angka. Namun bagi para aktivis dan pejuang demokrasi di Indonesia, usia Hariman adalah penanda ketekunan, konsistensi, dan cinta tanpa henti pada negeri ini. Sejak Peristiwa Malari 1974 hingga detik ini, seluruh tarikan napas dan gerak keseharian Hariman terus menjadi inspirasi—bukan hanya bagi mereka yang masih bergerak di jalanan, tapi juga bagi mereka yang kini telah menapaki jabatan dalam pemerintahan.

Tak banyak tokoh yang mampu menjaga nyala idealisme selama lebih dari lima dekade tanpa terjebak dalam kompromi pragmatis. Hariman adalah pengecualian. Ia bukan hanya simbol, melainkan juga jembatan yang merajut generasi—menyatukan semangat idealis dengan pemikiran strategis.

Kehadirannya dalam pertemuan kecil namun hangat hari ini, ditemani tokoh-tokoh lintas generasi seperti Prof. Sufmi Dasco Ahmad, Bursah Zarnubi, Faizal Assegaf, Andi Arief, dan Syahganda Nainggolan, menjadi bukti nyata dari daya tarik moral dan spiritual Hariman. Ia bukan sekadar figur sejarah, tetapi juga pemersatu yang mampu menyatukan perbedaan arah politik dan ideologi adik-adiknya, demi tujuan kebangsaan yang lebih besar.

Di tengah krisis kepercayaan terhadap institusi, demokrasi yang dirasa kian menjauh dari rakyat, dan hukum yang sering kehilangan arah, Hariman tetap menjadi suara nurani yang jernih. Ulang tahunnya kali ini bukan sekadar perayaan usia, melainkan pengingat bagi kita semua: bahwa idealisme tidak pernah usang, dan bahwa keberanian moral tetap relevan, bahkan semakin dibutuhkan.

Hariman Siregar telah menua, namun semangatnya tak pernah tua. Ia tetap menjadi guru, kakak, dan sahabat bagi siapa pun yang percaya bahwa Indonesia bisa lebih baik—asal kita bersedia berpikir jernih, bersikap berani, dan bertindak dengan hati.

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Opini

Terima Kasih Mr. Trump

Oleh Fuad Bawazier Menteri Keuangan Era Orde Baru
pada hari Selasa, 29 Apr 2025
Saya senang dan setuju dengan apa yang di katakan oleh Mr. Wong PM Singapore yang notabene sudah pernah saya tuliskan berkali kali dan terakhirnya dengan dua tulisan pendek saya yang di muat puluhan ...
Opini

Dari Soeharto ke Gibran: Terpilih Secara Konstitusional Bukan Imunitas

Jakarta, TEROPONGSENAYAN.COM - Pada 11 Maret 1998, Soeharto kembali dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia setelah Pemilu yang memenangkan Golkar secara mutlak. Di atas kertas, keabsahan ...